EmitenNews.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya bayar pajak karena manfaatnya akan dirasakan kembali oleh masyarakat. Mantan Direktur Pengelola Bank Dunia itu, menyamakan pembayaran zakat dan wakaf dengan menyetorkan pajak.

"Pada dasarnya, mereka yang mampu harus menggunakan kemampuannya. Karena, dalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan, ada hak orang lain. Bukan ustazah ya dalam hal ini, tapi ini karena menteri keuangan," tutur Mbak Ani berkelakar dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah yang ditayangkan YouTube Bank Indonesia (BI), Rabu (13/8/2025).

Menkeu menyebutkan, hak orang lain bisa disalurkan ke mereka yang membutuhkan melalui zakat, hingga wakaf. "Pajak itu kembali kepada yang membutuhkan." 

Dengan semangat itu, Menkeu mencontohkan manfaat pajak itu dirasakan oleh 10 juta keluarga tidak mampu sesuai program pemerintah. Di antaranya, yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH); sembako untuk 18 juta keluarga; hingga bantuan modal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Termasuk di dalamnya kehadiran Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Sri Mulyani menceritakan kunjungannya yang pertama kali ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 di Jakarta Selatan pada Sabtu (9/8/2025). Mereka yang sekolah di sana adalah anak dari pemulung hingga pekerja harian minim pendapatan.

Anak-anak yang secara ekonomi kurang mampu itu, mendapatkan sekolah, diasramakan, mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang baik, serta bimbingan keagamaan. Itu adalah semuanya hak dari rezeki dari yang mampu untuk orang lain yang terlahir kurang mampu.

"Sekolah rakyat, 200 sekolah sampai tahun depan (2026), saya kemarin tanya anak-anak diberi makan 3 kali sehari, dan 2 kali snack," kata Menkeu Sri Mulyani.

Selain Sekolah Rakyat, pendidikan untuk anak bangsa diklaim juga terus difasilitasi pemerintah melalui pemberian beasiswa LPDP. Sri Mulyani menyebut fokus Prabowo ada pada 4 bidang pendidikan, yakni science, technology, engineering, math.

Menkeu mengklaim, hingga kini, pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto sudah membantu kelompok bawah dengan menggelontorkan Rp1.333 triliun.

"Anggaran pemerintah pusat yang langsung dinikmati oleh masyarakat, terutama kelompok bawah mencapai Rp1.333 triliun untuk tahun ini. Untuk tahun depan, 2026, angkanya akan lebih besar sekali," ungkapnya

Rencananya, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2026, di DPR RI, pada 15 Agustus 2025. Namun, Sri Mulyani tak membocorkan berapa kenaikan kucuran anggaran untuk masyarakat miskin di Indonesia.

Menkeu menegaskan Asta Cita milik Presiden Prabowo sudah selaras dengan jalan ekonomi syariah. Fondasi untuk mencapai Indonesia Emas itu, kata Mbak Ani,  mengedepankan prinsip keadilan. Misalnya, Perlindungan Sosial (Perlinsos) yang diklaim membantu warga dengan ekonomi lemah. ***