EmitenNews.com - DJIA melemah -0,25% pada Rabu (18/09), diikuti oleh S&P 500 (-0,29%) dan Nasdaq (-0,31%). Wall Street terkoreksi karena pasar mencerna keputusan Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 5%, melampaui ekspektasi pemangkasan sebesar 25 bps.


Selain itu, pasar merespons proyeksi ekonomi baru, di mana inflasi inti direvisi menjadi 2,6%/2,2% untuk 2024/2025 (vs 2,8%/2,3% sebelumnya), PDB diturunkan menjadi 2% untuk 2024 (vs 2,1% sebelumnya), dan tingkat pengangguran sekarang diperkirakan naik menjadi 4,4% untuk 2024/2025 (vs 4%/4,2% sebelumnya).


Investor sekarang memperkirakan pemangkasan suku bunga berikutnya pada November 2024. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Keputusan Suku Bunga GB BoE; 2) Neraca Transaksi Berjalan AS 2Q24; 3) Klaim Pengangguran Awal AS Sep/14.


BI memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 6,0%, bersama dengan suku bunga Deposit Facility menjadi 5,25% dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.


"Keputusan ini di luar dugaan pasar yang awalnya mengantisipasi BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,25%. Kami yakin kebijakan ini sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini.


Kebijakan ini juga konsisten dengan stabilitas nilai tukar IDR dan prospek inflasi yang lebih rendah untuk tahun 2024 dan 2025 yang ditargetkan sebesar 2,5%.


"Kami mengantisipasi BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps lagi pada bulan November 2024, sejalan dengan kemungkinan The Fed memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. Selain itu, kami melihat pemangkasan suku bunga ini sebagai hal yang positif bagi sektor properti dan otomotif, serta bagi bank-bank tertentu," sambung MNCS.


IHSG ditutup flat di level -0,03% ke level 7.831,78 pada perdagangan Rabu (18/09) di tengah aksi beli bersih asing sebesar Rp1,42 triliun. Mayoritas sektor menguat, dipimpin oleh sektor properti dan real estate (+2,00%), disusul sektor kesehatan (+1,84%).


Di sisi lain, sektor yang mengalami pelemahan dipimpin oleh sektor teknologi (-2,59%) dan disusul sektor konsumen siklikal (-1,56%). Indeks bergerak relatif sideways, sementara bursa Asia ditutup menguat. Investor bersikap wait and see menjelang keputusan FOMC pada September 2024 yang akan menentukan besaran pemangkasan FFR.


Sementara itu, investor juga mencermati langkah Bank Indonesia yang memangkas BI Rate lebih awal dari ekspektasi pasar, yakni sebesar 25 bps menjadi 6,0% pada RDG September 2024. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.340/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.802-7.900. Adapun saham yang direkomendasikan adalah ACES, AVIA, BBNI, dan MDKA.(*)