Perdana! Mandiri Investasi Sodorkan Reksa Dana Bursa Emas Syariah
KOLABORASI - Mandiri Investasi, Pegadaian, dan Deutsche Bank meneken kerja sama dengan menghadirkan produk reksadana bursa emas Syariah. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) terus mematangkan rencana peluncuran Reksa Dana Bursa Syariah berbasis emas. Produk reksadana biasa dikenal ETF Emas tersebut ditarget menyapa pasar awal tahun depan.
Kali ini, Mandiri Investasi melanjutkan langkah strategis bersama dengan Pegadaian, dan Deutsche Bank. Itu dibuktikan melalui teken nota kesepahaman (MoU) pada Senin, 8 Desember 2025. Sebelumnya, Mandiri Investasi menjalin kerja sama strategis dengan Mandiri Sekuritas sebagai dealer partisipan pertama untuk Reksa Dana Bursa (RDB) Emas Syariah, Bank Syariah Indonesia sebagai mitra Bullion Bank akan mengawali kolaborasi melalui eksplorasi potensi pengembangan, pembentukan, peluncuran, sampai pengelolaan produk investasi berbasis emas inovatif.
Beberapa bulan terakhir, Mandiri Investasi, Mandiri Sekuritas, BSI, Pegadaian, dan Deutsche Bank telah melakukan persiapan teknis secara intensif. Mulai finalisasi mekanisme penyediaan, penyimpanan emas fisik, tata kelola kustodian, infrastruktur perdagangan RDB, hingga memastikan kesesuaian struktur produk dengan prinsip syariah. Seluruh proses itu, diarahkan untuk memastikan produk siap diluncurkan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang Reksa Dana Berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek dengan aset yang mendasari berupa emas, saat ini memasuki tahap finalisasi.
Mandiri Investasi menargetkan peluncuran RDB Emas Syariah dilakukan sesaat setelah regulasi tersebut resmi dirilis. Langkah peluncuran RDB Emas Syariah juga diperkuat rekam jejak Mandiri Investasi dalam mengelola 14 Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dengan underlying berupa Reksa Dana Bursa/ETF emas global. Pengalaman itu, memberi fondasi teknis kuat bagi Mandiri Investasi untuk menghadirkan produk RDB Emas domestik memenuhi standar internasional sekaligus selaras dengan prinsip syariah.
Sesuai MoU terbaru, Pegadaian akan berperan sebagai Bullion Bank, dan Deutsche Bank akan sebagai Bank Kustodian. Pegadaian akan menyediakan, dan menyimpan emas fisik menjadi underlying RDB Emas Syariah Mandiri Investasi. Dengan posisi sebagai Bullion Bank pertama Indonesia, dan rekam jejak panjang dalam ekosistem emas nasional, Pegadaian siap mendukung kehadiran produk RDB Emas Syariah yang lebih aman, terjangkau, dan mudah diakses.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya kami mendukung pemerintah memperkuat ekosistem industri emas nasional, dan memperluas layanan emas bagi masyarakat,” tutur Selfie Dewiyanti, Direktur Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Produk Pegadaian.
Kerja sama akan dilakukan dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian diharap meningkatkan kepercayaan investor melalui tata kelola kuat. Bank investasi global itu, memiliki pengalaman panjang dalam mengadministrasikan transaksi ETF berbasis efek, dan berbasis emas berbagai pasar internasional.
“Dengan pengalaman global, dan infrastruktur kuat, kami memastikan pengadministrasian reksa dana dilakukan sesuai standar tertinggi demi menjaga kepercayaan investor, dan mendukung perkembangan industri pasar modal,” jelas Samir Shivaji Dhamankar, Head of Corporate Bank Indonesia and Head of Trust & Securities Services ASEAN Deutsche Bank.
Direktur Mandiri Investasi Ernawan Rahmat Salimsyah, menegaskan kolaborasi strategis itu untuk menghadirkan ekosistem RDB Emas Syariah yang likuid, terjangkau, dan mudah diperdagangkan layaknya saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk itu, dirancang memiliki underlying emas fisik murni tersimpan di Bullion Bank, dan memenuhi prinsip syariah sesuai Fatwa DSN MUI No. 163/DSN-MUI/VII/2025.
Selain efisiensi, dan transparansi menjadi keunggulan RDB, Ernawan menekankan produk tersebut dirancang mengikuti dinamika harga emas domestik maupun global dengan biaya per unit penyertaan yang kompetitif. “RDB Emas Syariah akan kami luncurkan dapat menjadi solusi investasi modern dibanding menyimpan emas fisik. Produk ini mudah ditransaksikan, transparan, dan sangat relevan bagi investor yang mencari instrumen safe haven atau diversifikasi portofolio,” urainya.
Mandiri Investasi optimistis produk tersebut akan mendapat sambutan kuat dari investor institusi maupun ritel, serta menjadi katalis pertumbuhan asset under management (AUM) perusahaan pada 2026. Hingga 4 Desember 2025, dana kelolaan konsolidasi Mandiri Investasi telah melampaui Rp80 triliun, dan diproyeksi terus meningkat hingga akhir tahun.
Sebagai manajer investasi nasional penyedia 54 produk investasi, mulai reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, alternatif, hingga produk dengan strategi pasif, yaitu ETF Mandiri ETF LQ45, dan Mandiri ETF SRI-KEHATI, dan Reksa Dana Indeks yaitu Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dan Mandiri Investa Indeks Obligasi Negara, kehadiran RDB Emas Syariah akan melengkapi portofolio RDB Mandiri Investasi. Seluruh produk tersebut telah dipasarkan melalui 43 APERD, termasuk mitra distribusi di Singapura. (*)
Related News
IHSG Drop 0,44 Persen di Sesi I, Emiten Backdoor Listing Berguguran!
Industri Olahraga Jadi Motor Baru Sektor Manufaktur
Sejak Ekspor Nikel Ore Disetop, Ekspor Produk Nikel Naik 10 Kali Lipat
Komisi XI DPR Setuju Cairkan PMN untuk BUMN dan Badan Bank Tanah
Wall Street Koreksi, IHSG Tetap Perkasa
Makin Impresif, IHSG Siap Jebol 8.800





