EmitenNews.com - Sebagai upaya mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga, menjalin sinergi dengan Gojek dan pioner KBLBB roda dua di Indonesia, Gesits.


Kerjasama ini dilakukan oleh afiliasi Gojek, yaitu Electrum, dengan menggandeng Gesits dan brand KBLBB roda dua dari Taiwan, Gogoro. Mereka akan mengembangkan infrastruktur hilir bagi motor listrik, yakni pilot komersial Battery Swapping Station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).


Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, SH C&T Alfian Nasution mengatakan jika sebelumnya pihaknya bersama beberapa mitra strategisnya telah mengembangkan charging station bagi mobil listrik, kali ini komitmen mempercepat ekosistem kendaraan listrik dilanjutkan dengan mengembangkan pilot komersial BSS untuk motor listrik.


“Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen dan ingin berkontribusi mendukung program pemerintah untuk mempercepat transisi energi, khususnya ekosistem EV," katanya.


Pilot komersial BSS akan dilakukan dalam waktu dekat. Pertamina Patra Niaga bersama Electrum telah menyepakati kerjasama, dan pada pilot komersial tersebut mitra driver GOJEK akan mulai menggunakan motor listrik GESITS dan Gogoro dengan layanan BSS dilakukan oleh Pertamina.


Sama seperti charging station, BSS menurut Alfian adalah bentuk antisipasi Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi transisi energi kedatangan motor listrik yang saat ini sudah hadir dan mulai digunakan masyarakat.


Seperti dijelaskan Alfian, pada tahap awal pihaknya akan melakukan pilot komersial BSS di Jakarta yang tersebar di 7 titik lokasi SPBU Green Energy Station (GES). Setidaknya ada 500 kendaraan motor listrik dari mitra GOJEK dengan brand GESITS dan Gogoro yang akan mendukung pilot komersial BSS.


“Saat ini seluruh proses persiapan pilot komersial sudah selesai dan Pertamina Patra Niaga akan segera launching bisnis SPBKLU di SPBU," tambahnya.


Pilot komersial ini juga melibatkan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk melakukan kajian teknis. Hasil kajian ini nantinya akan digunakan untuk membantu Pertamina mendapatkan bisnis model terbaik terkait SPBKLU.


Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir, mengatakan sinergi mereka bersama Pertamina Patra Niaga serta Gesits dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.


“Kami sangat senang dapat bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga yang memiliki visi sama dengan Electrum yakni mewujudkan ekosistem EV di Indonesia, sejalan dengan Komitmen Sustainability 2030 kami, dalam hal ini program Net Zero Emission (Emisi Nol Bersih),” jelas Pandu.


CEO Gojek, Kevin Aluwi berharap kerjasama ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik serta mempermudah operasional mitra kami.


“Kolaborasi ini menjadi langkah awal bagi Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan bertransisi menjadi 100% kendaraan listrik di tahun 2030," katanya. Pihaknya juga akan mendukung para mitra Gojek untuk bisa lebih mudah mendapatkan motor listrik.


Sebagai langkah nyata pada Desember ini telah dilakukan uji coba komersial penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 500 unit untuk digunakan di Jakarta Selatan. Selanjutnya, skala uji coba akan meningkat dengan target awal pemanfaatan hingga 5.000 unit motor listrik.


Ke depan, Pertamina Group melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan EV Ecosystem secara terintegrasi.


PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.(fj)