Perusahaan Berbasis di China ini Guyur Investasi USD40 Juta di Brebes

Kemenperin mengapresiasi industri rajut yang berbasis di China, PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada industri rajut yang berbasis di China, PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, dalam sambutannya menyampaikan bahwa nilai investasi yang digelontorkan lebih dari USD40 juta, yang mencakup pembangunan pabrik seluas 8 hektare di Brebes, Jawa Tengah. Fasilitas ini diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 8.000 orang.
“Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal,” ujarnya pada peletakan batu pertama PT Xinhai Knitting Indonesia di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (11/7).
Menurut Faisol, investasi PT Xinhai Knitting Indonesia ini mencerminkan adanya kepercayaan yang kuat terhadap bangsa Indonesia. “Bahwa Indonesia bukan hanya mampu menarik investasi, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor industri TPT di pasar global,” ujarnya.
Apalagi, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada Triwulan I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64 persen.
“Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan. Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau,” papar Faisol.
Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Huang Lu Yu, menyampaikan, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan. “Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami,” ujar Huang.
Ia menambahkan, untuk memperdalam kerja sama strategis dengan H&M ini, perusahaan memilih Brebes sebagai titik awal yang baru. “Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” imbuhnya.(*)
Related News

IHSG Melambung 0,71 Persen, Saham Tambang Pendorongnya

Penjualan Turun, Pemerintah Siap Evaluasi Insentif Kendaraan Niaga

Industri TPT Catat Pertumbuhan 4,64 Persen di Triwulan I

Abaikan Wall Street, IHSG Konsisten Orbit Zona Hijau

BI Sunat Suku Bunga, IHSG Jebol Level 7.150

IHSG Lanjut Menguat, Colek Saham ASII, PTBA, dan BBTN