EmitenNews.com - Trimegah Bangun Persada (NCKL) menyedot dana Initial Public Offering (IPO) senilai Rp9,65 triliun. Serapan itu setara 99,53 persen dari hasil bersih dana IPO Rp9,7 triliun. So, dana IPO tersisa Rp53,66 miliar alias 0,47 persen. 

Sisa dana IPO yang belum terserap tersebut dibiakkan di Bank Mandiri (BMRI) dengan tingkat bunga atau bagi hasil 6 persen. Sementara itu, realisasi dana IPO terserap untuk sejumlah pos. Yaitu, Rp825 miliar alias 8,54 persen untuk melunasi kepada Harita Jayaraya. Lalu, Rp893,28 miliar setara 9,25 persen bayar utang kepada Dwimuria Investama Andalan. 

Selanjutnya, Rp2,21 triliun setara 22,98 persen untuk bayar utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), dan Bank OCBC (NISP). Kemudian, melunasi utang outstanding fasilitas term loan 1, dan fasilitas term loan 3 kepada Bank OCBC Rp130,74 miliar setara 1,35 persen. 

Berikutnya, belanja modal perusahaan Rp270,23 miliar lias 2,79 persen. Setoran modal, dan pinjaman kepada entitas asosiasi, dan entitas anak Rp3,31 triliun setara 34,37 persen. Sekitar 16,61 persen alias Rp1,6 triliun untuk akuisisi dan/atau penambahan kepemilikan saham di entitas asosiasi perseroan, pada perusahaan pengolahan dan/atau petunian bijih nikel.

Dan, terakhir untuk modal kerja perseroan Rp393,42 miliar selevel dengan 4,07 persen. Sekadar informasi, pada 3 April 2023, perseroan mengemas dana IPO kotor Rp9,99 triliun. Setelah dikorting biaya penawaran umum Rp289 miliar, perseroan mengemas hasil bersih dana IPO senilai Rp9,7 triliun. (*)