Pesan Politikus Gerindra ke Salim Group, Selesaikan Transaksi Saham Tol MBZ
Jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). dok. Kemlu.go.id.
EmitenNews.com - Ini pesan anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade buat Salim Group. Politikus Partai Gerindra itu meminta transaksi pembelian saham Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) oleh anak usaha Group Salim, PT Marga Utama Nusantara (MUN) segera diselesaikan. Ia menilai penyelesaian transaksi divestasi saham Jasa Marga masih akan bergantung kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana diatur dalam CSPA.
"Saya berharap, PT MUN yang merupakan perusahaan milik Salim Group untuk segera menyelesaikan pembayaran dan transaksi tersebut. Tentunya saya berharap seluruh proses transaksi ini dapat terlaksana dengan lancar sesuai target," ujar Andre Rosiade dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7/2022).
Mengutip data perdagangan saham Selasa (5/7/2022), Andre Rosiade mengatakan harga saham perusahaan infrastruktur milik Salim Group, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) naik signifikan hingga 30 persen. Kenaikan itu terjadi usai PT Marga Utama Nusantara, anak usaha dari META mengakuisisi 40 persen saham PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek (JJC), yang mengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
"Penyelesaian pembayaran transaksi tersebut harus segera dilakukan, tentu dengan selalu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap tahapannya, hingga penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) sebagaimana direncanakan," kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu.
Penyelesaian transaksi divestasi saham 40 persen tersebut harus segera dilaksanakan. Pasalnya, kata Andre, Jasa Marga saat ini ditugaskan membangun 5 ruas tol, sehingga membutuhkan modal. Di antaranya, jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Yogyakarta-Solo, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi), dan Jalan Akses Patimban.
"Hal ini perlu menjadi perhatian pihak pembeli saham mengingat Jasa Marga membutuhkan modal untuk merampungkan pembangunan lima ruas tol yang merupakan penugasan pemerintah," kata Andre.
Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan divestasi atas kepemilikan saham di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed, yang sebelumnya bernama jalan tol Jakarta-Cikampek Eleveted.
Divestasi 40 persen dari total 80 persen saham Jasa Marga itu dijual kepada PT Marga Utama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Mayoritas saham META sebesar 74,65 persen dimiliki Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI). MPTI, perusahaan di bawah Metro Pacific Investment (MPI), salah satu anak usaha First Pacific yang dimiliki Anthony Salim.
Menurut Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, divestasi 40 persen dari total 80 persen saham Jasa Marga kepada PT Marga Utama Nusantara memasuki tahap penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement of Shares (CSPA). Penandatanganan itu dilakukan pada Kamis (30/6/2022).
Lisye menyatakan, penyelesaian transaksi masih akan bergantung kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA. Perseroan berharap, seluruh proses transaksi ini dapat terlaksana dengan lancar sesuai target, dengan selalu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada setiap tahapan, hingga penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) sebagaimana direncanakan. ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram