PGEO Biakkan Dana IPO Rp5,1 Triliun di Dua Bank BUMN
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), emiten di bidang panas bumi dari hulu hingga hilir, menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per tanggal 30 Juni 2024.
Yurizki Rio, Direktur Keuangan PGEO, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (15/7), menyampaikan bahwa perseroan memperoleh hasil penawaran umum perdana saham yang efektif pada tanggal 16 Februari 2023 sebesar Rp9,05 triliun, dengan biaya sebesar Rp283,1 miliar dan hasil bersih IPO sebesar Rp8,77 triliun.
PGEO telah merealisasikan dana IPO untuk belanja modal (CAPEX) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari wilayah kerja panas bumi (WKP) operasional perseroan saat ini.
Dana tersebut digunakan melalui pengembangan konvensional dan pemanfaatan teknologi cogeneration sebesar Rp1,23 triliun dan sebesar Rp852,4 miliar untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir guna mendukung keunggulan produksi, operasi, dan pemeliharaan.
Selanjutnya, dana sebesar Rp1,53 triliun digunakan untuk pembayaran sebagian dari Perjanjian Fasilitas tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent, sehingga total penggunaan dana menjadi Rp3,61 triliun.
PGEO masih menyimpan sisa dana IPO di Bank BRI dalam bentuk deposito USD sebesar Rp5,15 triliun, dengan rincian sebesar Rp4,91 triliun dengan tingkat suku bunga 5,85% dan sebesar Rp240,39 miliar dalam bentuk deposito USD di Bank BTN dengan suku bunga 5,75%.
Related News
Begerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun