EmitenNews.com—Koreksi Rabu (9/8) mendorong pembentukan death cross pada Stochastic RSI di overbought area dan MACD (9/8). Mempertimbangkan hal tersebut, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7050-7130 di Kamis (10/8).

 

IHSG di Rabu (9/8) dibayangi oleh pelemahan mayoritas indeks regional di Rabu (9/8). Pelemahan tersebut dipicu oleh kenaikan inflasi Tiongkok ke 2.7% yoy di Juli 2022 dari 2.5% di Juni 2022. Hal ini memperkuat tren kenaikan inflasi di Tiongkok sepanjang tahun 2022. Sebagai informasi, inflasi Tiongkok di Januari 2022 sebesar 0.9% yoy.

 

Masih dari data inflasi, Jerman mencatatkan penurunan inflasi ke 7.5% yoy di Juli 2022 dari 7.6% di Juni 2022. Sementara inflasi AS diperkirakan turun ke 8.7% yoy di Juli 2022 dari 9.1% yoy di Juni 2022. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa the Fed tidak akan lebih agresif dari dua pertemuan terakhir (Juli dan Juli 2022). Hal tersebut menjaga nilai tukar Rupiah di bawah level Rp14,900 per USD hingga Rabu sore (9/8).

 

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menyatakan, pelaku pasar dapat memperhatikan peluang buy on support pada saham-saham rate sensitive, seperti BSDE, PWON, CTRA, SMRA, WIKA dan ADHI yang saat ini mayoritas berada dalam fase normal pullback. Strategi serupa dapat diterapkan pada BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Sementara trading buy dapat diperhatikan pada PTBA, BUKA, PNBS, MDLN dan ELSA.