Untuk ketahanan pangan di sisi perantara, yaitu distribusi dan cadangan pangan, Sri Mulyani menganggarkan Rp29,9 triliun yang mencakup jalan usaha tani sepanjang 103 km, sarana dan prasarana (sarpas) di pelabuhan perikanan, serta cadangan pangan melalui Bulog untuk beras dan gabah sebesar 3 juta ton.

"Untuk menjaga beras dan gabah 3 juta ton itu anggarannya Rp22,7 triliun," ucap Menkeu Sri Mulyani.

Menkeu juga mengalokasikan Rp6,4 triliun untuk mendukung sisi konsumsi agar masyarakat bisa menikmati harga pangan yang terjangkau. Anggaran tersebut meliputi bantuan kerawanan pangan untuk 64,8 ribu orang, gerakan pangan murah untuk 39 kelompok masyarakat, serta stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

"Stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP itu Rp5,8 triliun," kata Sri Mulyani. 

Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp164,4 triliun untuk ketahanan pangan nasional, yang masuk dalam salah satu agenda prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026. ***