Praktis Investasi Properti dengan Dana Investasi Real Estate (DIRE)
ilustrasi Dana Investasi-Real-Estate (DIRE) DOK/Kontraktor Palembang
EmitenNews.com -Perjalanan Saya berkeliling di pinggiran kota untuk melihat pemandangan sawah yang asri dan sesekali ada pepohonan yang menyelingi persawahan membuat pikiran menjadi lebih tenang. Tenang dari portofolio yang merah, tugas kuliah, pekerjaan, dan lain sebagainya yang membuat pikiran menjadi penat. Sekian pemandangan dari pemandangan yang ada, fokus Saya tertuju pada kumpulan orang yang sedang bertransaksi tanah.
Sembari duduk sebentar Saya melakukan pengamatan. Seseorang sambil menunjuk batas tanahnya dan melakukan penawaran harga yang dibarengi diskusi panjang dan rumit. Harga penjualannya pun mencapai bergepok-gepok uang. Bila terlengah sedikit tentunya bisa mengurangi keuntungan yang didapatkan. Di desa tanah biasanya disewakan kepada buruh tani untuk melakukan aktivitas pertanian. Seperti menanam padi, wortel, sawi, kentang, seledri, tomat dan lainnya. Selain disewakan tanah juga dijual untuk pendirian toko, perumahan, warung, gudang, gedung dan properti lainnya.
Tanah adalah salah satu bentuk investasi dibidang properti. Bentuk lainnya dalam properti dapat berupa ruko, gedung, gudang, rumah, kontrakan, dan lainnya. Pemilik properti baik berupa tanah dan bangunan akan mendapatkan manfaat berupa hasil sewa properti. Sementara jika dimanfaatkan secara langsung dengan cara mengelola pertanian maka mendapatkan manfaat berupa hasil panen. Di sisi lainnya dapat berupa Capital Gain, yaitu harga jual properti lebih tinggi daripada harga belinya. Investasi properti adalah investasi yang kuat dan tidak mudah rusak hingga akhirnya zaman, kecuali untuk properti bangunan yang perlu renovasi. Sebab, investasi properti melekat dengan bumi.
Jual beli dalam investasi properti memang perlu prosedur yang agak rumit dan panjang. Mulai dari kesepakatan pihak penjual dan pembeli, ganti nama, pengukuran tanah, notaris dan lainnya. Proses administrasi jual beli properti juga tidak mengeluarkan uang yang sedikit. Terlebih lagi jika properti tersebut ternyata sedang disengketakan, tentunya akan menambah biaya hukum. Mahalnya aset tanah menjadikannya kurang likuid untuk menjadi kas tunai. Perlu berhari-hari bahkan bertahun-tahun lamanya baru bisa menjadi kas tunai. Investasi properti tidak dapat dipindah-pindah antar daerah karena melekat dengan bumi.
Semakin banyak seseorang mempunyai properti, maka semakin tinggi pula energi dan biaya yang digunakan dalam mengelola properti. Pengelolaan investasi perlu biaya dan energi yang tidak sedikit. Fenomena serobot tanah, mafia properti, dan lainnya perlu dihadapi dengan sekuat tenaga baik dari sisi energi dan finansial. Pengelolaan investasi properti tentunya akan memakan waktu yang banyak. Seseorang yang kurang cakap dalam mengelola investasi akan menjadi korban yang empuk dalam fenomena serobot tanah, mafia properti dan lainnya yang berdampak merugikan. Kecakapan yang mumpuni, sangat diperlukan dalam mengelola investasi properti.
Investasi properti yang membutuhkan modal yang banyak, kecakapan dalam pengelolaan, waktu dan likuiditas aset yang sulit menjadikannya sebagai hambatan seseorang untuk mengurung niat dalam berinvestasi di properti. Maka, muncullah anggapan investasi properti hanya diperuntukkan untuk orang yang berduit tebal alias orang kaya. Lantas kalangan menengah dan bawah, khususnya lagi seperti Saya yang seorang mahasiswa, tidak bisa berinvestasi di properti. Jawabannya tentu semua orang baik dari kelas atas sampai bawah, sangat bisa untuk berinvestasi di bidang properti. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dan juga dibarengi dengan perkembangan teknologi dan informasi mendorong berbagai inovasi produk dalam keuangan.
Dana Investasi Real Estate (DIRE) adalah salah satu inovasi produk investasi yang telah dikembangkan dengan menggabungkan investasi saham dan properti. Tentu, para pembaca masih bingung maksudnya bagaimana. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dana Investasi Real Estate (DIRE) merupakan suatu wadah perhimpunan dana investor yang dikelola dalam bentuk aset properti baik secara langsung dengan membeli aset properti atau saham perusahaan properti. Pengelolaan aset properti akan dikelola oleh manajer investasi. Sehingga hemat waktu dalam mengelola properti. Seperti pengertian Reksadana, namun lebih fokus kepada sektor properti.
Kemudian sifat sahamnya yaitu DIRE (Dana Investasi Real Estate) dapat diperdagangkan di pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan investasi pada instrumen Dana Investasi Real Estate (DIRE) sama seperti saham, yaitu deviden dan Capital Gain. Deviden pada (Dana Investasi Real Estate) berupa keuntungan bersih dari pengelola properti yang diberikan kepada pemegang DIRE (Dana Investasi Real Estate). Laba, tersebut diperoleh dari sewa properti, deviden dari perusahaan produksi, operasional properti, dan kegiatan lainnya yang menguntungkan terkait pengelolaan aset properti. Sementara itu, Capital Gain DIRE (Dana Investasi Real Estate) berupa selisih harga jual lebih tinggi daripada harga beli.
Sejarah awal DIRE (Dana Investasi Real Estate), pertama kali diperkenalkan di Amerika pada tahun 1960 dengan sebutan REITs (Real estate investment trusts). Instrumen investasi model DIRE (Dana Investasi Real Estate) di Indonesia baru diimplementasikan pada tahun 2012 dengan ditandai peluncuran DIRE (Dana Investasi Real Estate) pertama oleh PT Ciptadana Asset Management dengan kode XCID. XCID merupakan DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang asetnya berupa mall bernama Solo Grand Mall. Pada tahun 2019, PT Ciptadana Asset Management dengan kode XCID mengeluarkan kembali DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang kedua dengan kode XCIS. XCID adalah DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang portofolio dalam wujud hotel yang bernama Hotel Padjajaran Suites. Pada tahun yang sama perusahaan PT Sinarmas Asset Management juga mengeluarkan DIRE (Dana Investasi Real Estate) dengan kode XSPI. XSPI yaitu DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang asetnya berupa gedung bernama Plaza Indonesia. Peluncuran DIRE (Dana Investasi Real Estate) di Indonesia saat baru berjumlah 3. Sama seperti saham, pembelian DIRE (Dana Investasi Real Estate) minimal adalah 100 lembar atau 1 lot.
Contohnya harga DIRE (Dana Investasi Real Estate) dengan kode XCIS dengan harga perlembar adalah Rp 60 maka tinggal kali 100, sehingga totalnya adalah Rp 6000. Harga DIRE (Dana Investasi Real Estate) di Indonesia perlembar sekitar Rp 60 hingga Rp 1000 atau Rp6000 sampai Rp100.000 per lot. Harga DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang tergolong dapat dijangkau masyarakat luas tentunya akan sangat memudahkan untuk melakukan investasi properti dengan modal yang kecil. Peran manajer investasi dalam pengelolaan aset properti yang menjadi dasar aset DIRE (Dana Investasi Real Estate) sangat membantu investor dalam pengelolaan aset properti yang bisa menghemat biaya, pikiran dan tenaga. DIRE (Dana Investasi Real Estate) lebih cenderung lebih likuid menjadi kas ketimbang investasi properti secara langsung, karena dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilainya yang kecil dapat diserap oleh investor di pasar secara cepat.
Pembelian DIRE (Dana Investasi Real Estate) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Langkah – langkah yang dilakukan untuk membeli DIRE (Dana Investasi Real Estate), yaitu sebagai berikut:
- Siapkan KTP dan Buku Tabungan Bank atau rekening bila tidak ada. Pilih rekening bank tidak mengenakkan biaya administrasi atau biaya administrasi yang rendah.
- Buka rekening saham di kantor sekuritas. Pilihlah sekuritas yang mempunyai biaya rendah, fasilitas dan pelayanan yang memadai.
- Lakukan analisis DIRE (Dana Investasi Real Estate) dengan menganalisis Fund Fact Sheet, Prospektus, dan Laporan Tahunan DIRE. Pilih DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang sesuai dengan profil risiko.
- Lakukan pembelian DIRE (Dana Investasi Real Estate) dengan 4 kode huruf. Seperti XCIS, XCID, dan XSPI. Pembelian minimal adalah 100 lembar atau 1 lot.
- Lakukan evaluasi berkala pada investasi DIRE (Dana Investasi Real Estate) dengan menganalisis Fund Fact Sheet, Prospektus, dan Laporan Tahunan DIRE.
Investasi properti melalui DIRE (Dana Investasi Real Estate) sangat memudahkan kita dalam melakukan investasi properti. Investor tidak perlu repot-repot untuk melakukan pemeliharaan, pengawasan, administrasi, dan pengelolaan lainnya dalam properti. Cukup duduk dengan tenang sembari menikmati hidup dengan sendiri Anda akan mendapatkan keuntungan investasi properti dalam bentuk dividen. Jika, memerlukan uang tinggal jual saja di pasar sekunder seperti menjual saham. Ingat segala keputusan investasi tetap berada ditangan pembaca. Artikel ini tidak bermaksud untuk mengajak menjual atau membeli suatu produk investasi. (Rois Heldan)
Related News
Jika Bursa Efek Indonesia Buka 24 Jam
Berburu Cuan di Saham Melalui Window Dressing
Saham Energi Baru Terbarukan (EBT), Secerah Apa?
Melirik Saham-Saham Mantan LQ45
Dampak Kebijakan Pemutihan Utang Terhadap Saham Perbankan
Permintaan Emas Global Pecah Rekor USD100 Miliar: Investor Panik?