Produksi Naik Jadi 330 Ribu MT, Lotte Chemical (FPNI) Siap Gusur Polyethylene Impor
Kiri-kanan, Robbin Direktur, Jojok Hadrijanto Direktur, Calvin Wiryapranata Direktur dan Jang Seon Pyo Direktur Utama, Jajaran Direksi PT Lotte Chemical Titan Tbk dalam acara RUPS Tahun Buku 2021. Foto/Rizki
EmitenNews.com — PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mengklaim mampu menjaga capaian kualitas produk diatas 98 persen selama 5 tahun berturut-turut. Perusahaan mengutamakan kualitas produk guna menjaga brand image yang baik dan kepuasan pelanggan.
Calvin Wiryapranata Direktur Keuangan FPNI dalam paparannya, Jumat (10/6)2022) mengatakan, Perusahaan mampu menjaga capaian operabilitas (berdasarkan jam beroperasi) diatas 80 persen. Tercatat operabilitas FPNI pada tahun 2020 dan 2021 mencapai 90 persen.
Disisi lain Jojok Hadrianto selaku Direktur FPNI juga menyampaikan, perseroan mampu menjaga capaian produksi tahunan diatas 300 KT. Keberadaan Covid-19 yang terus berlanjut pada tahun 2021 menuntun kami untuk beradaptasi dengan kondisi new normal. Seiring dengan berbagai negara membuka kembali ekonominya, aspek terdampak pada industri petrokimia kembali berjalan dengan baik. "Fokus kami adalah membentuk kembali model bisnis sebagai bentuk adaptasi dengan kondisi new normal," ujar Dia.
Untuk menghadapi tahun 2022, perseroan akan memiliki beberapa fokus bisnis seperti memaksimalkan volume penjualan untuk mendapatkan pendapatan maksimal, memberikan harga yang kompetitif agar dapat bersaing di pasar, meningkatkan pangsa pasar dan mempertahankan ketersediaan material dan konsistensi persediaan.
Untuk ekspansi, FPNI mengatakan dalam waktu dekat perseroan tidak akan melakukan aksi ekspansi baik mengakuisisi perusahaan lain karena kapasitas produksi hingga saat ini masih mumpuni dengan capaian produksi di tahun 2021 lebih dari 300 ribu metrik ton. Adapun untuk kuartal pertama tahun 2022 utilitas FPNI sekitar 87 persen meningkat dibandingkan periode-periode sebelumnya, ujar Calvin.
"Harga jual produk kita ini sebenarnya komoditas biasanya kita sendiri tidak bisa memaksakan harga, Yang menentukan harga adalah pasar. Jadi bahwa minyak bumi berpengaruh ke kita itu bisa, dan terkait harga jual kita kita hanya menyeting sesuai dengan harga pasar," ujar Robin Direktur FPNI dalam kesempatan yang sama.
Tahun ini Lotte Chemical Titan bakal menaikkan produksinya hingga 10 persen dari tahun 2021 dimana tahun lalu hanya 300 ribu metrik ton atau menjadi 330 ribu metrik ton, karena pandemi yang sudah membaik. Hal ini karena kapasitas produksi dari pabrik FPNI masih sebesar 450 ribu metrik ton. Hal ini sejalan dengan program besar perseroan untuk pasar domestik disuplai oleh produk dalam negeri hasil produk pabrikan FPNI bukan dari impor sebagai fokus perseroan.
Saat ini market share dalam negeri dari FPNI baru sebesar 15-20 persen sehingga masih ada space cukup besar. Tahun ini Lotte Chemical Titan bakal menaikkan market share domestik sebesar 5 persen dan perlahan akan terus digenjot untuk tumbuh lebih besar kedepannya, agar bisa menggusur produk impor, tandas Robin.
Calvin menambahkan, realisasi Capex FPNI hingga bulan Mei sudah terserap sekitar USD 2 juta dari total anggaran yang ditetapkan senilai USD 5 juta. Realisasi Capex saat ini lebih dominan terserap untuk peremajaan mesin dan alat produksi lainnya. Capex tahun ini full dari internal karena memiliki kas yang mumpuni.
Pengguna produk hasil pengolahan Petrokimia dari FPNI lebih dominan dari packaging company dan juga ada beberapa distributor besar trading kantong plastik, toren dan lain-lain. Karena seperti diketahui bahwa plastik berbahan PE atau polyethylene banyak digunakan dalam industri karena memiliki sifat mudah dibentuk, tahan bahan kimia, bahan bisa digunakan untuk menyimpan bahan pada suhu pembekuan hingga -50°C.
Dari sisi ESG perseroan secara tegas mengatakan kelompok usaha Lotte Chemical Titan memiliki tujuan untuk menciptakan keharmonisan di antara stakeholders dan juga sebagai bentuk tanggung jawab untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan yang kami wujudkan dalam 5 Pilar Utama ESG (Environment, Social, Governance) dengan program P.E.A.C.E (People, Education, Aid, Community, and Environment).
Related News
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW