Profit Taking, IHSG Kembali Tersungkur
Pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah terbatas. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 4 September 2024, IHSG akan menguji level classic support 7.554, dan classic resistance level 7.694. Pelemahan itu, berpotensi tersebab aksi taking profit.
Para investor akan melakukan ambil untung pada saham-saham big caps termasuk saham Barito Energy (BREN). Nah, dari sisi teknikal, IHSG tengah mencoba menguji support classic pada 7.554, dan diikuti indikator MACD.
Di mana, saat ini berpotensi terjadi death cross pada area Positif sebagai pertanda adanya pembalikan arah trend IHSG. Menilik data itu, StocKnow.id menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham unggulan berikut.
Antara lain Cemindo Gemilang (CMNT) Rp1.045 dengan take profit Rp1.080-1.100, dan stop loss Rp1.010 per lembar. Japfa (JPFA) Rp1.580 per saham dengan take profit Rp1.640-1.665, dan stop loss Rp1.525 per eksemplar.
Sariguna Primatirta (CLEO) Rp1.200 dengan take profit Rp1.235-1.295, dan stop loss Rp1.165 per lembar. Energi Mega Persada (ENRG) Rp206 per lembar dengan take profit Rp212-216 per helai, dan stop loss Rp199 per eksemplar.
Di sisi lain, para investor kembali dari liburan hari buruh dengan fokus pada minggu krusial bagi pasar Amerika Serikat (AS), terutama menjelang rilis data nonfarm payrolls pada Jumat. Laporan tenaga kerja bulan sebelumnya mengecewakan, dan memicu aksi jual aset berisiko. Di mana, angka tenaga kerja rendah memicu diskusi mengenai penyebab, termasuk dampak badai Beryl meski BLS mengklaim badai tersebut tidak berpengaruh signifikan.
Survei rumah tangga mengungkapkan 436 ribu orang tidak dapat bekerja karena cuaca buruk, mencatat rekor tertinggi untuk Juli 2024. Sementara 249 ribu orang mengalami PHK sementara. Peningkatan pengangguran itu, menjadi perhatian pelaku pasar, yang ingin melihat apakah data ketenagakerjaan berikutnya akan mencerminkan faktor-faktor sementara ini, yang juga menjadi pertimbangan penting bagi Federal Reserve dalam memutuskan besaran penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya. (*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha