EmitenNews.com - PT PP (PTPP) sukses menuntaskan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II seluas 464,63 hektare (Ha). Ada 2 paket pekerjaan pada proyek Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk, di mana PTPP sebagai leader pembangunan bendungan paket II. 

Presiden RI Joko Widodo meresmikan secara langsung dengan memutar tuas pintu air, dan menandatangani prasasti sebagai bentuk simbolis. Turut hadir dalam acara peresmian itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Aryadi, Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin, Direktur Utama PT Nindya Karya Moeharmein ZC, dan Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.

Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II itu, proyek Joint Operation antara PT PP dengan porsi 57,5 persen, dan PT Mafri Jaya Abadi 42,5 persen, memiliki kapasitas tampung 60,85 juta meter kubik perdetik (M3), dan memiliki luas genangan 321,51 Ha. Bendungan itu, salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 Miliar, dan masa pelaksanaan 2020-2023. 

Proyek itu, memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.900 Hektar, air baku 680 liter per detik, dan untuk mereduksi banjir pada daerah sekitar Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, NTB menjadi provinsi paling banyak memiliki bendungan. ”Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun tujuh bendungan di NTB, hanya di NTB, paling banyak dan Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar," ucap Presiden Jokowi. 

Jokowi menjelaskan bendungan dengan pembangunan menyedot anggaran Rp1,4 triliun itu, dapat memberi  sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. “PTPP bangga dapat menuntaskan pekerjaan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk paket II sesuai target, kualitas, dan zero accident. Tentu peresmian Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini menambah pengalaman PTPP dalam menyelesaikan proyek-proyek bendungan tersebar seluruh Indonesia,” tegas Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.

Sebelumnya, PTPP sudah menyelesaikan beberapa proyek bendungan merupakan Proyek Strategis Nasional. Yaitu, Bendungan Lolak, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Lausimeme, dan Bendungan Tamblang. “PTPP akan terus berkomitmen untuk dapat memberi kualitas terbaik dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional yang telah diamanahkan kepada perusahaan. Itu dengan harapan proyek-proyek tersebut dapat meningkatkan nilai tambah untuk mendukung program pemerintah Indonesia mendorong produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seiring komitmen perusahaan dalam menciptakan pembangunan keberlanjutan,” tutup Novel. (*)