EmitenNews.com - Master Print (PTMR) paruh pertama 2025 membukukan laba bersih Rp1,45 miliar. Melorot 48 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp2,79 miliar. Dengan begitu, laba per saham dasar drop menjadi Rp3,95 dari sebelumnya Rp252.575. 

Penjualan bersih Rp63,32 miliar, surplus 25,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp50,33 miliar. Beban pokok penjualan Rp46,97 miliar, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp37,67 miliar. Laba kotor tercatat senilai Rp16,34 miliar, mengalami lonjakan dari posisi sama 2024 sejumlah Rp12,65 miliar.  

Beban penualan Rp684,61 juta, susut dari Rp709,13 juta. Beban umum dan administrasi Rp13,33 miliar, bengkak dari Rp7,12 miliar. Penghasilan lain-lain Rp770,66 juta, meningkat dari minus Rp268,24 juta. Laba operasi Rp3,08 miliar, turun dari Rp4,55 miliar. Beban bunga dan keuangan Rp904,18 juta, bengkak dari Rp687,68 juta. 

Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp2,18 miliar, susut dari sebelumnya Rp3,86 miliar. Beban pajak penghasilan Rp731,64 juta, susut dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp1,06 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp1,45 miliar, menciut dari akhir Juni 2024 senilai Rp2,79 miliar.

Jumlah ekuitas terkumpul Rp100,54 miliar, mengalami lompatan dari akhir 2024 sebesar Rp99,19 miliar. Total liabilitas Rp59,29 miliar, mengalami penciutan dari akhir tahun sebelumnya Rp60,39 miliar. Jumlah aset Rp159,83 miliar, menanjak dari akhir tahun lalu senilai Rp159,59 miliar. 

Sebelumnya, Deep Source Pte. Ltd bakal menjadi pengendali baru perseroan. Itu seiring rencana akuisisi 77,19 persen saham Master Print. Perusahaan Singapura itu mengumumkan akan membeli 1.472.000.000 helai alias 1,47 miliar saham Master Print dari Mitra Pack (PTMP), dan Ardi Kusuma. (*)