Pada periode yang sama perseroan membukukan penjualan batu bara sebesar 1,96 juta ton, sebanyak 75% berasal dari lokal dan sisanya ekspor. "Peningkatan penjualan lokal ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam memperluas penetrasi pasar domestik sekaligus komitmen perseroan dalam memenuhi ketentuan DMO," papar Budi.

 

Saat ini pemegang saham pengendali dari emiten tambang batubara PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) telah berubah dari sebelumnya PT Mutiara Timur Pratama (MTP) sebagai kepanjangan pengusaha Peter Sondakh, telah di akuisisi oleh PT Geo Energy Investama (GEO) sehubungan dengan aksi transaksi pengambilalihan saham perseroan telah tuntas. 

 

Pada kesempatan yang sama, perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat itu para pemegang saham menyetujui pengangkatan Budi Susanti sebagai Direktur Baru perseroan. Diikuti oleh pengangkatan Direktur Yuliana dan Direktur Denny Kusmayadi. Sedangkan pada susunan komisaris baru diisi oleh Ng See Young sebagai Komisaris Utama lalu Yanto Melati sebagai Komisaris dan Komisaris Independen diisi oleh Richard Ong.

 

RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri berdasarkan suara terbanyak menyetujui pengunduran diri dari Rizki Indra Kusuma selaku Komisaris Utama, Erwin Sudjono selaku Komisaris Independen Roza Permana Putra selaku Direktur Utama Iwan selaku Direktur.

 

Selain itu, RUPSLB juga menyetujui penegasan pengendali perseroan yaitu PT Geo Energi Investama dan perubahan anggaran dasar perseroan. Pasca pengambilalihan saham pengendali oleh PT Geo Energy Investama pada 18 Oktober 2023 silam, perseroan optimis akan perkembangan bisnis perseroan di masa mendatang. Perusahaan yang tercatat di bursa Singapura ini, merupakan perusahaan yang telah mumpuni di bidang pertambangan batu bara, yang mana saat ini memiliki 4 konsesi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan pencapaian produksi hingga 10 juta MT per tahun.