Selain itu langkah strategis ekspansi bisnis yang dilakukan ELPI dalam tug & barge dan Transhipment di sektor pengangkutan batu bara termasuk kedepannya pada komoditi nikel, telah diprediksi oleh ELPI akan membuka banyak peluang dan opportunity atas turunan dari bidang marine service yang jarang dikerjakan oleh korporasi lain tetapi justru mempunyai nilai bisnis yang menjanjikan. Hal ini tidak terlepas karena kondisi saat ini demand batu bara masih menjadi andalan bagi sektor kebutuhan energi nasional khususnya memenuhi kebutuhan pembangkit listrik baik untuk PLN maupun smelter termasuk pangsa pasar internasional,” detail Eka.

 

”ELPI sangat concern dan optimis bahwa atas pembelian kapal bulk carrier dan tug & barge akan memberi dampak positif bagi kinerja keuangan ELPI di Q4 dan seterusnya. ELPI berkomitmen untuk dapat memberikan layanan maritime yang safe reliable dan efficient bagi valuable customer ELPI,” ujar Eka yang terlibat langsung dalam SLSA sebagai Komisaris.

 

Terkait antisipasi fluktuasi harga batu bara ELPI juga telah siap, dimana saat ini ELPI hanya berfokus pada angkutan batu bara dalam negeri yang dilindungi oleh Pemerintah melalui Domestic Market Obligation (DMO). Sesungguhnya untuk cargo batubara domestik saat ini di Indonesia masih kekurangan sehingga ELPI berinvestasi di pasar domestik selain juga MV nantinya juga dapat didayagunakan untuk komoditi lainnya seperti gandum, jagung atau kargo curah lainnya,” pungkas Wawan.