EmitenNews.com - Tender offer saham publik PT Protech Mitra Perkasa (OASA) berakhir. Periode pelaksanaan penawaran tender wajib 8 Februari 2022 hingga 9 Maret 2022 nihil transaksi. Dan, penyelesaian transaksi pada hari ini, Jumat, 18 Maret 2022 dipastikan tanpa transaksi.


Dengan begitu, Gafur Sulistyo Umar (GSU) tidak perlu merogoh kocek untuk menebus 89.650.000 alias 89,65 juta lembar. Artinya, Gafur Umar tidak perlu menabur uang Rp20,08 miliar untuk menyerok saham milik masyarakat tersebut. 


”Tidak ada pemegang saham yang menjual saham. Oleh karena itu, tidak ada saham yang dibeli dalam pelaksanaan penawaran tender wajib,” tutur Gafur Umar. 


Menyusul fakta itu, koleksi saham Gafur Umar tidak berubah. Tetap bercokol 75 persen setara 268,95 juta lembar. Disusul kemudian PT Charnic Capital 22,04 juta lembar setara 6,1459 persen, dan masyarakat 67,61 juta lembar atau 18,8541 persen.


Sebelumnya, pengendali baru Protech Mitra menggelar penawaran tender wajib (mandatory tender offer) 89,65 juta saham beredar. Ya, Gafur Umar, sebagai penguasa baru Protech Mitra, menawarkan harga pelaksanaan tender offer Rp224 per lembar.


Sodoran harga penawaran Gafur Umar itu tidak merefleksikan harga pasar. Bahkan, jauh di bawah harga pasar saham Protech Mitra. Maklum, kala itu perdagangan harga saham Protech Mitra bertengger di kisaran Rp635 per lembar.


Perlu dicatat harga penawaran Rp224 per lembar itu, harga tertinggi rata-rata perdagangan harian di bursa selama 90 hari kalender. Pelaksanaan tender offer mulai 8 Februari hingga 9 Maret 2022. (*)