EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat di tengah lonjakan bursa regional Asia, dan bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street. Selain itu, juga merespons  rilis laporan keuangan perbankan besar positif dari kenaikan suku bunga.


”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.995, dan resisten 7.076,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (24/10).


Secara teknikal, Indeks berhasil breakout level psikologis 7.000, dan masih mengalami kenaikan setelah memantul dari level support. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain FREN, UNTR, FILM, dan BFIN.


Akhir pekan lalu, Indeks menguay 0,53 persen menjadi 7.018. Sektor mengalami penguatan yaitu keuangan naik 1,53 persen, infrastruktur surplus 1,32 persen, dan consumer cyclicals menanjak 0,85 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp1,11 triliun. Dan, saham paling banyak dibeli investor asing antara lain BMRI, BBCA, dan TLKM. 


Tiga indeks utama Wall Street menguat akhir pekan lalu. Itu terjadi di tengah rilis kinerja emiten teknologi merosot, rilis laporan keuangan masih akan berlanjut pekan ini. Selain itu, The Fed dikabarkan memberi isyarat memperlambat laju kenaikan suku bunga sisa akhir tahun ini. Sikap moderat itu, diambil mengantisipasi pelemahan ekonomi, dan menghindari resesi.


Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona hijau. Indeks Nikkei 225 menanjak 1,39 persen, dan Kospi menguat 1,65 persen. Jepang merilis inflasi dengan kenaikan 3 persen secara tahunan pada September 2022. Selain itu, Korea Selatan merilis PPI mengalami lonjakan 8 persen secara tahunan. Pagi ini, Jepang merlilis manufacturing, serviced, dan composite PMI oleh Jibun Bank masih di atas 50. (*)