Reliance Sekuritas (RELI) Siap Boyong 4 Emiten ke BEI, 3 Diantaranya Target Papan Utama
Secara rinci daftar calon emiten tersebut masuk dalam kategori 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials, 2 Perusahaan dari sektor Industrials, 5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic, 9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, 2 Perusahaan dari sektor Technology, 2 Perusahaan dari sektor Healthcare, 2 Perusahaan dari sektor Energy, 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
Wilson juga menanggapi kondisi pasar, dimana saat ini krisis sedang menggulung, nah ini yang mungkin market sedang mengantisipasi dimana the fed sudah lebih dulu menaikkan suku bunga, artinya BI juga ada potensi menaikkan suku bunganya. Cuma berapa basis poin belum tau.
BI juga sampai dua bulan lalu masih mempertahankan suku bunganya dan mengatakan belum akan menaikkan. Tapi pertengahan bulan ini mulai ada issue BI akan menaikkan suku bunga acuannya. Nah artinya jika suku bunga naik, uang akan mulai masuk ke perbankan lagi dan GWM lagi. Oleh Sebab itu kita harus bisa mengantisipasi setiap keadaan yang terjadi di luar sana juga.
Terkait dengan gejolak resesi, Wilson mengatakan pasti akan berpengaruh, seperti kita tau bahwa Indonesia selama 2 tahun ini mampu mencetak surplus ekspornya. Nah, jika diluar sana permintaannya turun otomatis ekspor kita juga menurun dan itu adalah salah satu potensi yang bisa mempengaruhi juga.
Adapun terkait dengan kondisi Market yang saat ini mengalami tren penurunan dimana rata-rata nilai transaksi harian ikut turun. Menyusut 4,1 persen menjadi Rp10.393 triliun di pekan lalu dari sebelumnya di level Rp10.837 triliun. Selanjutnya, rerata frekuensi harian minus 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari pekan sebelumnya 1.039.217 transaksi.
Nasib serupa juga menyambangi nilai kapitalisasi pasar. Sepanjang lalu, kapitalisasi pasar anjlok 0,88 persen menjadi Rp8.772,665 triliun daripada pekan sebelumnya di posisi Rp8.850,228 triliun pada pekan sebelumnya.
Wilson mengatakan berangsur-angsur pasti market akan menyesuaikan, terkait dengan ditutupnya kode broker dan data investor domestik dan asing. Nah pasti akan ada periode dimana market akan adjust, jadi yang tadinya berpegang pada pembelian asing dan domestik lalu nantinya akan menyesuaikan diri dan berangsur-angsur frekuensi perdagangan bakal naik juga.
Reliance sendiri terus berusaha menjaga kestabilan sendiri di bisnis equitynya dan kami juga mengembangkan potensi lain seperti investment banking ini salah satunya. Tahun ini ini Reliance Sekuritas menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen dan revenue juga diperkirakan bakal naik 20 persen. Ini cukup moderat karena kondisi market global saat ini masih kurang begitu stabil, tutup wilson.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha