RI - Jepang Sudah Siapkan 175 MoU terkait AZEC

Indonesia dan Jepang sudah menyiapkan lebih dari 175 MoU, yang dalam pipeline itu beberapa proyeknya terkait pengurangan emisi menuju Indonesia Net Zero Emission di 2060.
EmitenNews.com - Indonesia juga turut aktif dalam inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Jepang periode 2021-2024 Fumio Kishida pada gelaran G20 Tahun 2022 di Indonesia.
Salah satu proyek AZEC sudah diluncurkan pada 5 Mei 2025 yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat. Beberapa proyek lainnya masih dalam pipeline, seperti Proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, PLTP Sarulla, serta Proyek Jaringan Transmisi antara Jawa-Sumatera.
Hal itu diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di KBRI Tokyo, usai menerima anugerah Bintang Jasa Musim Semi Tahun 2025 “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” dari Pemerintah Jepang (9/5).
“Untuk AZEC, Pemerintah Jepang sudah menyiapkan dana khusus sebesar USD500 juta, dan sekarang Indonesia dan Jepang sudah menyiapkan lebih dari 175 MoU, yang dalam pipeline itu beberapa proyeknya terkait pengurangan emisi menuju Indonesia Net Zero Emission di 2060,” ungkapnya.
Dalam lawatan ke Jepang kali ini, Menko Airlangga bertemu dengan antara lain Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Muto Yoji, yang mana pada pertemuan itu telah disepakati penguatan kerja sama sektor perdagangan dan investasi, serta didorong juga penyelesaian IJEPA yang sudah diratifikasi Parlemen Jepang dan targetnya di Indonesia akan diselesaikan pada semester II-2025 mendatang.
Kemudian, dengan Chairman Keidanren (Federasi Bisnis Jepang yang beranggotakan 1.542 perwakilan usaha, 106 asosiasi industri, dan organisasi ekonomi regional dari 47 perfektur di Jepang), dan juga dengan President of the Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI) Ken Kobayashi.
“Kaidanren terus mendukung posisi Indonesia dalam proses aksesi di OECD maupun CP-TPP. Lalu, dengan JCCI, terdapat beberapa proyek yang sudah berjalan seperti MRT di Jakarta, dan terakhir kemarin baru saja disepakati terkait PLTP Muara Laboh yang menjadi bagian dari AZEC. Potensi kerja sama ke depan terbuka untuk sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan,” ucap Menko Airlangga.
Sebagai informasi bahwa sampai 2024, Jepang merupakan investor asing terbesar ke-6 bagi Indonesia, dengan nilai investasi yang mencapai USSD3,46 miliar. Pada triwulan IV-2024, PMA Jepang di Indonesia didominasi oleh sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi, transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri kimia dan farmasi, industri mesin, elektronik, serta instrumen kedokteran.
“Dalam pertemuan kemarin juga dibahas terkait kondisi geopolitik, yang mana para pengusaha di Jepang juga sama-sama mempunyai keprihatian terhadap disrupsi perekonomian yang sedang terjadi. Nah, Indonesia sendiri merasa bahwa Jepang ini salah satu investor besar, dan trade kedua negara juga terus meningkat, dan mereka berpesan agar kita harus melanjutkan kerja sama yang ada (meskipun) di tengah ketidakpastian ini,” pungkas Menko Airlangga.(*)
Related News

Gubernur Jabar Pastikan Warga Sipil Korban Ledakan, Bekerja Bantu TNI

PINTU Sabet Penghargaan IRC Awards 2025

Urai Masalah, Ombudsman Dorong Pembentukan Badan Sawit Nasional

Kabar Baik! Ketegangan Mereda, AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor

BRI (BBRI) Raih Digital Channel Terbaik!

Pertumbuhan Kredit Bulan Maret 2025 Menyusut Jadi 9,16 Persen