Rombak Jajaran Manajemen, Pefindo Sematkan Peringkat ‘idBBB-’ Pada Obligasi BACA

EmitenNews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat “idBBB-” untuk Obligasi Subordinasi I/2014 senilai Rp200 miliar yang diterbitkan PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) yang akan jatuh tempo pada 13 Januari 2022.
Kesiapan Perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh aset likuid dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain senilai Rp5,6 triliun pada akhir September 2021. Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibanding efek utang Indonesia lainnya.
Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten terhadap komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Didirikan pada tahun 1989, Bank Capital adalah bank komersial yang fokus pada pembiayaan segmen ritel. Kegiatan operasional Perusahaan didukung oleh kantor pusat, 4 kantor cabang, 14 kantor cabang pembantu, dan 63 kantor kas. Pada 30 September 2021, 14,71% saham dimiliki oleh PT Inigo Global Capital, 13,96% oleh PT Delta Indo Swakarsa, 10,94% oleh PT Asuransi Simas Jiwa, dan 60,39% oleh publik. PT Inigo Global Capital dan PT Delta Indo Swakarsa dimiliki oleh Danny Nugroho.
Perseroan baru saja mengumumkan perubahan pengurus perseroan. Seperti mengutip pada keterangan yang disampaikan kepada BEI, Senin (8/11/2021). Dalam pengumuman itu, Yenny Hoo mengisi posisi sebagai direktur menggantikan Gatot Wahyu Djatmiko. Yenny diangkat oleh perseroan pada 31 Agustus 2021. Berikut adalah susunan direksi dan komisaris BACA: Direktur Utama: Wahyu Dwi Aji, Direktur: Yenny Hoo, Direktur: Roy Iskandar Kusuma Widjaja, Direktur: Gunarto Hanafi, Komisaris Utama: Danny Nugroho, Komisaris: Amrih Masjhuri, Komisaris: Maxen Bastian Nggadas.
Sebagai informasi, Bank Capital Indonesia berencana menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sebanyak-banyaknya 20 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 per saham.
Untuk harga penawaran belum ditetapkan, begitu pun dengan total dana yang akan didapatkan dari aksi ini. Dalam pelaksanaan PMHMETD lV, perseroan telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Agustus 2021.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021, Bank Capital membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp20,95 miliar per September 2021. Laba Bank Capital turun 65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba periode yang sama tahun lalu senilai Rp60,46 miliar.
Penurunan laba diakibatkan oleh penyusutan pendapatan bunga sebesar 43 persen yoy atau Rp658,4 miliar. Sementara, beban bunga naik 33 persen yoy menjadi Rp1,03 triliun. Alhasil, Bank Capital membukukan beban bunga bersih sebesar Rp379,08 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp381,41 miliar.
Related News

Impack Pratama (IMPC) Suntik Modal Anak Usaha Puluhan Miliar

Bos TPIA Cicil Saham Jelang IPO Anak Usaha

Listing 10 Juli, OJK Putuskan Saham MERI sebagai Efek Syariah

Remala (DATA) Ungkap Sisa Dana IPO Masih Mengendap!

Emiten Asuransi Ini Jadwalkan Dividen Yield Jumbo, Minat?

Jelang Diakuisisi Asing, Bos KRYA Divestasi Miliaran Rupiah