Roundtable US-ABC, Menko Airlangga Jabarkan Ekonomi Indonesia
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C., Kamis (19/11/2024) waktu setempat. Dok. Ekon.go.id.
EmitenNews.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis atas penguatan hubungan antara komunitas bisnis Indonesia dan Amerika Serikat. Pergantian pemerintahan di kedua negara, RI-AS, diharapkan membawa angin segar yang membuka peluang baru. Sasarannya, memperkuat hubungan bilateral dan memperluas hubungan bisnis di berbagai sektor.
Menko Airlangga Hartarto mengemukakan hal itu saat menghadiri Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C., Kamis (19/11/2024) waktu setempat.
Mengutip ekon.go.id. Sabtu 923/11/2024), diinformasikan sejumlah eksekutif perusahaan hadir antara lain FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP, dan Freeport-McMoRan. Pertemuan tersebut diharapkan dapat membuka peluang untuk meningkatkan atau memperluas ekspansi dalam kerja sama ekonomi, termasuk dalam investasi dan perdagangan.
Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy mengatakan keyakinan bahwa kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.
Airlangga menyampaikan optimisme terhadap penguatan hubungan antara komunitas bisnis Indonesia dan Amerika Serikat. Dia turut menjabarkan perkembangan terbaru ekonomi Indonesia, prioritas Pemerintahan baru, dan strategi Pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah-tengah dunia yang menghadapi tantangan ekonomi global, seperti fragmentasi geo-ekonomi, lonjakan harga akibat ketegangan geopolitik, serta suku bunga tinggi yang memperburuk beban utang.
"Ekonomi Indonesia tumbuh kuat sebesar 5% pada semester awal 2024. Tingkat pertumbuhan ekonomi didorong oleh inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran target, serta rasio utang terhadap PDB juga terkendali. Kondisi ini memberikan dasar yang kuat bagi stabilitas ekonomi nasional," katanya dalam keterangan resmi.
Berbagai perusahaan yang hadir memberikan perhatian pada kebijakan Presiden Prabowo yang memberikan perhatian pada sektor pangan, energi baru terbarukan, dan hilirisasi industri.
Terdapat sejumlah potensi kerja sama dalam peningkatan produktivitas pangan. Pemerintah mencanangkan program food estate, pengembangan lahan sawah untuk tanaman padi, dan industri gula.
Terdapat pula potensi kerja sama di bidang energi baru terbarukan, seperti hydropower, geothermal, carbon capture and storage, dan small modular reactor, yang dapat membantu Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission.
Terkait percepatan hilirisasi industri, pertemuan mencatat berbagai pencapaian penting pada tahun 2024, antara lain dimulainya operasional fasilitas baterai EV terbesar di Asia Tenggara dan fasilitas pengolahan tembaga lini tunggal terbesar di dunia.
"Pencapaian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di tingkat global dan mendorong transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan," ujar Airlangga.
Perusahaan yang hadir juga memberikan perhatian pada upaya Indonesia untuk mendorong peningkatan standar ekonomi melalui OECD, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang diharapkan mampu mendorong percepatan reformasi pada isu environment, social, and governance (ESG), meningkatkan pengaruh Indonesia pada kepemimpinan global, dan memperbaiki kepercayaan investor.
Indonesia diharapkan dapat mendorong investasi melalui pemberian insentif fiskal yang terus dilanjutkan sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, memfasilitasi transfer keterampilan dan teknologi baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menjawab pertanyaan beberapa perusahaan terkait pengaruh Pemerintahan baru terhadap ekosistem bisnis dan peluang untuk berinvestasi di Indonesia, Airlangga menegaskan bahwa perubahan pemerintahan tidak menjadi hambatan, justru semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat berinvestasi, sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia. ***
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru