EmitenNews - Demi mengejar pemerataan pembangunan dan menurunkan kesenjangan teknologi, pemerintah akan memperluas jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis internet di seluruh wilayah Indonesia, Anggaran yang disediakan setiap tahunnya berkisar antara Rp16 triliun-Rp17 triliun.


"Transformasi digital tidak akan dapat dicapai jika daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) belum terhubung dengan TIK atau layanan internet. Karena mereka (yang berada di area 3T) akan semakin tertinggal," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/3).


Menkeu memaparkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk menghubungkan 9.113 desa 3T, 3.700 sekolah dan pesantren, 6.000 polsek dan koramil, serta 47.900 desa dan kecamatan dengan koneksi internet.


Pemerintah juga akan mengalihkan sebagian dana dari belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp17 triliun, dan dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp9 triliun, untuk membangun jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.


"Itu merupakan satu bagian dari rencana lima tahun dalam rangka menjangkau seluruh daerah di Indonesia supaya bisa terkoneksi internet," ujarnya.


Sri Mulyani mengatakan pembangunan infrastruktur internet di berbagai pelosok Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif, dan peningkatan taraf perekonomian masyarakat di wilayah 3T.


Karenanya, untuk mencapai hal tersebut pemerintah memasang target pada 2021 pembangunan di bidang TIK adalah menyediakan base transciever station (BTS) di 5.053 lokasi desa 3T. Kemudian akses internet di 12.377 poin, Palapa Ring Service Level Aggrement (SLA) 95%, utilisasi di bagian Barat dan Timur di atas 30%-40%, literasi digital untuk 295.000 orang, dan digital technopreneur 30 startup.(*)