EmitenNews.com - Waskita Karya (WSKT) per 31 Maret 2024 mengoleksi rugi Rp939,55 miliar. Bengkak 150 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp374,93 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar melonjak ke posisi Rp32,62 dari sebelumnya Rp13,02.

Pendapatan usaha Rp2,17 triliun, turun 20 persen dari posisi sama tahun lalu Rp2,73 triliun. Beban pokok pendapatan Rp1,86 triliun, menyusut 20 persen dari sebelumnya Rp2,33 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp316,78 miliar, mengalami koreksi 20 persen dari edisi sama tahun lalu Rp400,43 miliar. 

Beban penjualan Rp46,07 miliar, bengkak dari Rp29,92 miliar. Beban umum dan administrasi Rp365,93 miliar, naik dari Rp325,65 miliar. Beban - non-contributing plant Rp23,26 miliar, turun dari Rp79,43 miliar. Beban pajak final Rp28,04 miliar, susut dari Rp53,35 miliar. Pendapatan bunga Rp106,28 miliar, menukik dari Rp224,33 miliar. 

Keuntungan selisih kurs Rp4,92 miliar, melonjak dari tekor Rp5,78 miliar. Pendapatan lain-lain Rp158,53 miliar, anjlok dari Rp356,21 miliar. Laba sebelum beban keuangan dan laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp123,22 miliar, merosot dari Rp486,82 miliar. Beban keuangan Rp1,09 triliun, bengkak dari Rp703,96 miliar. 

Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp59,83 miliar, mengalami pemangkasan dari Rp131,84 miliar. Rugi sebelum pajak Rp1,03 triliun, bengkak parah dari edisi sama tahun lalu minus Rp348,99 miliar. Beban pajak penghasilan Rp21,36 miliar, turun dari Rp46,36 miliar. Rugi tahun berjalan Rp1,05 triliun, bengkak dari Rp395,36 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp10,62 triliun, turun dari akhir tahun lalu Rp11,60 triliun. Defisit Rp14,64 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp13,71 triliun. Total liabilitas Rp81,57 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 sebesar Rp83,99 triliun. Total aset Rp92,20 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp95,59 triliun. (*)