EmitenNews.com - Maha Properti Indonesia (MPRO) sepanjang 2023 membukukan rugi Rp38,95 miliar. Makin bengkak 33 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp29,18 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar emiten properti keluarga Dato Sri Tahir itu konsisten nol. 

Pendapatan Rp5,45 miliar, anjlok 62 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp14,46 miliar. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp4,29 miliar, susut dari sebelumnya Rp7,64 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp1,16 miliar, menukik 82 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp6,81 miliar. 

Beban penjualan Rp 468 juta, susut dari Rp571,62 juta. Beban umum dan administrasi Rp17,17 miliar, mengalami koreksi dari Rp17,49 miliar. Pendapatan lain-lain Rp145,43 juta, meroket signifikan dari sebelumnya Rp4,51 juta. Beban lain-lain Rp394,28 juta, bengkak dari sebelumnya Rp15,60 juta. 

Beban pajak final Rp35,35 juta, susut signifikan dari sebelumnya Rp338,98 juta. Rugi usaha Rp16,75 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp11,59 miliar. Pendapatan keuangan Rp304,03 juta, anjlok dari sebelumnya Rp2,14 miliar. Beban keuangan Rp22,50 miliar, bengkak dari Rp19,75 miliar. 

Rugi sebelum pajak tercatat Rp38,95 miliar, membengkak dari episode sama tahun sebelumnya Rp29,20 miliar. Total ekuitas Rp1,28 triliun, susut dari Rp1,32 triliun. Defisit Rp111,08 miliar, bengkak dari Rp72,13 miliar. Jumlah liabilitas Rp423,66 miliar, bengkak dari Rp399,65 miliar. Total aset Rp1,71 triliun, turun dari Rp1,72 triliun. (*)