EmitenNews.com - Omni Inovasi Indonesia (TELE) sepanjang kuartal pertama 2023 masih rugi Rp8,94 miliar. Rugi itu susut 57 persen dari episode sama tahun lalu amsyong Rp20,93 miliar. So, rugi per saham dasar mengalami koreksi menjadi Rp1 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp3 per lembar. 


Pendapatan bersih Rp852,52 miliar, menanjak 14 persen dari edisi sama tahun lalu Rp744,53 miliar. Beban pokok pendapatan Rp844,95 miliar, membengkak 14 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp738,69 miliar. Laba kotor Rp7,56 miliar, meroket 29 persen dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp5,83 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp9,25 miliar, susut dari Rp12,52 miliar. Beban penjualan Rp1,13 miliar, bengkak dari Rp449 juta. Penghasilan usaha lainnya bersih Rp599 juta, menanjak dari tekor Rp6,37 miliar. Rugi usaha Rp2,22 miliar, susut dari Rp13,50 miliar. Penghasilan keuangan Rp10 juta dari periode sama tahun lalu Rp10 juta.


Biaya keuangan Rp6,23 miliar, turun dari Rp6,74 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp8,45 miliar, menciut dari Rp20,23 miliar. Manfaat pajak penghasilan bersih Rp498 juta dari periode sama tahun lalu nihil. Rugi bersih tahun berjalan Rp8,95 miliar, mengalami koreksi dari posisi sama tahun sebelumnya Rp20,23 miliar. 


Total defisiensi modal Rp4,61 triliun, meroket dari posisi akhir tahun lalu Rp4,60 triliun. Defisit Rp6,37 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp6,36 triliun. Jumlah liabilitas Rp4,75 triliun, naik tipis dari akhir tahun sebelumnya Rp4,74 triliun. Total aset Rp141,24 miliar, melesat dari akhir tahun lalu Rp134,87 miliar. (*)