Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 11,81% yoy (Agustus 2025: 8,51% yoy) menjadi Rp9.695,4 triliun. Penurunan BI Rate juga diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan. Dibandingkan tahun sebelumnya, rerata suku bunga kredit rupiah tercatat turun 50 bps untuk Kredit Investasi (Sep-25: 8,25%; Sep-24: 8,75%) dan turun 41 bps untuk Kredit Modal Kerja (Sep-25: 8,46%; Sep-24: 8,87%). Dari sisi penghimpunan dana, suku bunga tertimbang DPK rupiah juga terpantau menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11 bps (Sep-25: 2,78%, Aug-25: 2,89%) yang didorong oleh penurunan suku bunga deposito rupiah (Sep-25: 4,96%, Aug-25: 5,24%).

Likuiditas industri perbankan pada September 2025 memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 130,47% (Agustus 2025: 120,25%) dan 29,30% (Agustus 2025: 27,25%), masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 205,94%.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,24% (Agustus 2025: 2,28%) dan NPL net relatif stabil sebesar 0,87% (Agustus 2025: 0,87%). Loan at Risk (LaR) turun dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 9,52% (Agustus 2025: 9,73%).

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tercermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi sebesar 26,15% (Agustus 2025: 26,03%), menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian global. (*)