Sah! RUPS Restui Dividen Mark Dynamics (MARK) Rp190 Miliar, Setara Rp50 Per Saham
Komisaris Independen Dompak Pasaribu,Presiden Komisaris Chin Kien Ping,Presiden Direktur Ridwan Goh, Direktur Sutiyoso bin Risman, Direktur Independen Cahaya Dewi Br Surbakti
EmitenNews.com — PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membagikan Dividen Tunai sebesar Rp190 miliar kepada 3.800.000.310 saham beredar atau Rp50 per lembar saham. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada hari Senin 30 Mei 2022, bertempat di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Deli Serdang. Dividen Tunai tersebut merepresentasikan sekitar 48,46% dari Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 yang sebesar Rp392,15 miliar.
Dalam RUPS Tahunan tersebut diputuskan juga antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasian MARK dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
Dalam penjelasannya setelah RUPS, Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK mengungkapkan bahwa dividen tunai yang dibagikan ini dimaksudkan sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham Perusahaan. “Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya. Dan tahun ini merupakan tahun ke empat MARK membagikan dividen setelah IPO pada tahun 2017 silam, bahkan dividen tahun ini diberikan lebih besar persentasenya sejalan dengan pencapaian laba bersih yang naik signifikan”.
RUPS Tahunan kali ini juga menambahkan agenda pengangkatan kembali susunan direksi dan dewan komisaris perseroan. Dengan demikian, susunan direksi dan dewan komisaris perseroan untuk masa jabatan tahun 2022 sampai 2027 adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur Ridwan Goh, Direktur Sutiyoso bin Risman, Direktur Independen Cahaya Dewi Br Surbakti, Presiden Komisaris Chin Kien Ping ,dan Komisaris Independen Dompak Pasaribu.
Perseroan berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menaikkan laba kotor sebesar 156% dengan nilai sebesar Rp 606,61 miliar. “Gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan, sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan”, sebut Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK. Perseroan berhasil memperoleh laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp 392,15 miliar yang meningkat tinggi sebesar 172% jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 144,19 miliar.
Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan Penjualan Perseroan pada tahun 2021 sebesar 111% menjadi Rp 1,19 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 565,44 miliar. Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai Perseroan pada tahun 2021 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana Total Aset Perseroan meningkat sebesar 49,8 % menjadi Rp 1,078 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp 719,72 miliar per 31 Desember 2020.
Ridwan Goh menyampaikan bahwa Perseroan kembali menunjukkan kinerjanya yang positif di kuartal I tahun 2022 ini. Perseroan mampu meningkatkan laba bersih sebesar Rp 125,11 miliar pada kuartal I tahun 2022 yang meningkat sebesar 80,41% jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021 sebesar Rp 69,35 miliar. Perseroan berhasil menjaga margin laba kotor di 56,8% dengan nilai sebesar Rp 205 miliar dan margin laba bersih di 34,6%. Hal ini didukung dari peningkatan penjualan Perseroan sebesar 66% yaitu Rp 361,2 miliar pada kuartal I tahun 2022 jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021 sebesar Rp 217,58 miliar. Pencapaian Laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan sepanjang kuartal I tahun 2022 di tengah pandemi Covid-19. Bukan tidak mungkin MARK melipat gandakan kinerja mereka seiring berjalannya tahun 2022. Ditambah lagi kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena telah tersedianya vaksin di seluruh dunia.
Perseroan sudah memproyeksikan target penjualan senilai Rp 1,55 triliun dan optimis mencapai laba bersih Rp 450 miliar pada akhir tahun 2022. Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah dengan menggenjot diversifikasi bisnis. Saat ini Perseroan sudah memaksimalkan kapasitas produksi sebanyak 2.000.000 unit per bulan pada awal tahun 2022. Di samping itu, ekspansi bisnis MARK akan mengembangkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) lewat pengolahan limbah cetakan sarung tangan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Sisa bahan baku produksi cetakan sarung tangan akan diproduksi kembali menjadi produk sanitari berupa kloset jongkok (squat pan). Saat ini perseroan sedang dalam proses feasibility study terkait pengembangan produksi produk sanitari tersebut.
Dana capex yang telah diproyeksi berjumlah 280 miliar Rupiah terdiri dari 70 miliar untuk fasilitas bangunan dan 210 miliar untuk pengadaan mesin. Rencananya, kapasitas produksi produk sanitari ini akan mencapai 1.700 unit per hari atau 51.000 unit per bulan.
Hal tersebut dinilai dapat memberikan prospek ekonomi yang cerah baik bagi MARK dan konsumen. Notabenenya, MARK akan menjadi satu-satunya produsen produk sanitary yang akan dilirik konsumen di pulau Sumatera dengan efisiensi biaya dan waktu yang lebih menguntungkan dibanding tambahan biaya pengiriman produk dari pulau Jawa & luar negeri. Di samping pulau Sumatera, MARK akan memasarkan produk sanitari ke seluruh pelosok Indonesia.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M