EmitenNews.com - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat pada pagi ini, Kamis (25/7/2024), seiring laporan keuangan bulanan yang positif, meski pasar saham sedang terkoreksi. Saham BBCA naik 1,49% ke Rp10.225 pada penutupan sesi I. Sementara IHSG masih terkoreksi 0,59%. Nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp269 miliar, sekitar 8% dari total transaksi di Bursa Efek Indonesia yang sebesar Rp3,3 triliun pagi ini.

Kenaikan harga saham BBCA didorong oleh laporan keuangan bulanan yang memuaskan investor. Laba bersih kuartal kedua 2024 mencapai Rp14 triliun, naik 8,7% secara kuartalan (QoQ) dan 10,6% secara tahunan (YoY). 

Dalam enam bulan pertama tahun ini (semester pertama 2024), BCA mencatat laba bersih Rp26,9 triliun, naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Analis Bareksa menilai kenaikan pendapatan bunga masih terjadi baik secara tahunan maupun bulanan, diikuti dengan penurunan pencadangan kerugian. 

Pertumbuhan penyaluran kredit tetap terjaga di level 15% untuk semester pertama tahun ini. Namun, kenaikan kredit bermasalah (NPL) menjadi 2,2% menunjukkan adanya tekanan terhadap kualitas kredit yang diberikan oleh BBCA.

Tim Analis Bareksa tetap yakin BBCA dapat menjaga kualitas kredit hingga akhir tahun, mengingat likuiditas yang masih melimpah untuk mengoptimalkan penyaluran kredit ke depannya. Analis Bareksa masih menyarankan "Buy" untuk saham BBCA dengan target harga Rp11.300.

Untuk semester kedua, BCA diperkirakan akan terus mendorong penyaluran kredit baik di segmen konsumer maupun korporasi. Pemberian bunga kredit yang rendah juga menjadi kunci bagi BCA untuk terus bersaing di industri perbankan, mengingat cost of fund dan cost of credit BCA yang sangat rendah dibandingkan dengan kompetitornya.