EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UDNG) mulai sesi I hari ini, Kamis (12/6/2025), di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Langkah suspensi ini hanya berlaku selama satu hari perdagangan.

Keputusan ini diambil sebagai respons atas lonjakan harga kumulatif UDNG yang luar biasa tinggi dalam waktu singkat.

"Penghentian dilakukan sebagai respons atas lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat," tulis Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman resmi pada Rabu (12/6).

UDNG menjadi perhatian pasar setelah menguat 2.102,38% secara year-to-date hanya dalam waktu sekitar enam bulan. 

UDNG naik 20,13% hanya dalam sepekan terakhir. Melonjak 295,3% dalam satu bulan dan melesat 1.441,67% dalam tiga bulan terakhir dari harga bawah Rp42 menjadi Rp925 sebelum akhirnya disuspensi hari ini.

BEI menekankan bahwa langkah suspensi ini merupakan bagian dari mekanisme perlindungan investor dan menjaga integritas pasar modal.

BEI juga mengimbau seluruh pihak, termasuk investor, untuk terus mengikuti informasi resmi dari perseroan melalui keterbukaan informasi.

"Langkah ini sejalan dengan komitmen BEI untuk menciptakan pasar yang transparan, wajar, dan efisien," tegas BEI dalam keterangannya.

Perlu diketahui PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) IPO pada 31 Oktober 2023 pada harga perdana Rp100 per lembar saham.

Perusahaan bergerak di bidang industri budidaya perikanan, khususnya budidaya udang vannamei, sejak tahun 2019. Saat ini perusahaan mengelola sepuluh kolam budidaya intensif, empat kolam budidaya super intensif, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya (kolam pengolahan, pengolahan limbah, gudang makan, dll). 

Pemegang saham per 30 Juni 2024

- Masyarakat 500.000.000 saham atau 28,57%.

- Jose Loupiga Keliat 397.500.000 saham atau 22,71%

- Vincent Lukito 397.500.000 saham atau 22,71%

- Christian Brandon Limbono 221.812.500 saham atau 12,68%

- Christopher Brandley Limbono 159.250.000 saham atau 9,10%

- Andrew Kam 37.037.500 saham atau 2,12%