EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP), mulai sesi I perdagangan hari ini, Rabu (11/6/2025). Suspensi ini berlaku di dua pasar sekaligus, yakni Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

Langkah ini diambil menyusul lonjakan harga saham SHIP yang sangat signifikan dalam waktu singkat.

Berdasarkan data perdagangan, saham SHIP melonjak 900 poin atau 39,13% hanya dalam sepekan terakhir. Bahkan dalam satu bulan terakhir, kenaikannya mencapai 1.455 poin atau 83,38%.

Tidak hanya itu, dalam tiga bulan terakhir saham SHIP tercatat meroket 2.100 poin atau setara 190,91%. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date), saham ini sudah naik tajam sebesar 216,83%, dari harga Rp1.010 menjadi Rp3.200 pada penutupan Selasa (10/6).

Melihat pergerakan harga yang tidak biasa tersebut, BEI menilai perlu adanya penghentian sementara perdagangan sebagai bentuk perlindungan terhadap investor.
Suspensi ini bertujuan memberi waktu kepada pelaku pasar untuk melakukan penelaahan lebih lanjut atas informasi dan kondisi fundamental emiten.

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis BEI dalam pengumuman resminya.

Sebagai informasi Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) akan membagikan dividen Rp103 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2024, Selasa (10/6).

Dalam RUPST, disetujui bahwa total pembagian dividen tunai sebesar Rp 280,13 miliar. Jumlah ini setara dengan 98,78% dari laba bersih tahun 2024.

PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayaran untuk menunjang kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Juni 1989. 

Pemegang saham SHIP per 30 September  2024

- PT Goldenheaven Prima Investama 1.219.790.000 saham atau 44,85%.

- PT Maxima Prima Sejahtera 1.000.000.000 saham atau 36,77%.

- Masyarakat 500.000.000 saham atau 18,38%.