Saham Turun Terus, SAPX Didesak Gelar Public Expose Insidentil
Gambar emiten PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)
EmitenNews.com - PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) mengungkapkan bahwa penurunan harga saham perseroan dipengaruhi oleh penurunan kinerja pada Kuartal III-2024 dibandingkan Kuartal II-2024, serta sejumlah sentimen negatif terkait ketidakpastian ekonomi global.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam suratnya mempertanyakan pergerakan sahamnya dalam sebulan terakhir, harga saham merosot 40,4 persen, dan selama tiga bulan terakhir, penurunan mencapai 48,26 persen.
Pada akhir Sesi I perdagangan hari ini Selasa (7/1) , saham SAPX berada di level 1.495, turun 3,86 persen dari penutupan sebelumnya.
Merespons koreksi signifikan ini, BEI meminta SAPX mengadakan Public Expose Insidentil pada 8 Januari 2025. Dalam acara ini, SAPX akan memaparkan kondisi bisnis terkini, rencana bisnis, serta analisa penyebab penurunan harga saham.
SAPX menyatakan telah menerima surat dari BEI terkait volatilitas transaksi saham pada 11 Desember 2024. Dalam surat balasan tanggal 12 Desember 2024, SAPX menyebut tidak mengetahui penyebab spesifik dari volatilitas tersebut.
Namun, perseroan mengaitkan penurunan ini dengan kinerja Kuartal III-2024 yang lebih rendah dibandingkan Kuartal II-2024 serta faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global, situasi geopolitik, inflasi, dan kenaikan suku bunga.
Manajemen SAPX mengungkapkan rencana bisnis untuk 2025, dengan fokus pada core business di segmen B to B yang lebih berkelanjutan dan memperkuat posisi di pasar yang lebih menguntungkan.
Perseroan juga berencana memperkuat kerjasama dengan platform aggregator guna meningkatkan volume pengiriman.
SAPX akan memperkuat posisi sebagai market leader di segmen COD dan meningkatkan kualitas layanan dengan memperhatikan kepuasan pelanggan melalui perbaikan signifikan dalam operasional.
Selain itu, perseroan akan menerapkan efisiensi biaya dengan mengintegrasikan main sorting center, menggabungkan beberapa warehouse dalam satu area, serta memperkuat sistem teknologi informasi dan digital.
Related News
BEI Ungkap 15 Emiten Gelar Rights Issue Rp34,42T Sepanjang 2024
Pasca IPO, KSIX Targetkan Marketing Sales Rp300M Tahun Ini
Bos SWID Serok 4,9 Juta Saham, Ada Alasan?
Merger Dikaji OJK, Dua Direktur XL Axiata (EXCL) Mundur Susul Dirut
Besok! Dua Emiten Baru Akan Melantai di BEI
Bank Raya (AGRO) Raih Penghargaan di Ajang BUMN Awards 2024