Dia juga menyampaikan bahwa untuk data laporan keuangan per 30 September 2021 Aset BEKS tumbuh sebesar Rp1,55 triliun dari posisi bulan April 2021 (saat masih BDPK) sebesar Rp5,65 triliun menjadi Rp7,21 triliun pada bulan September 2021. Pertumbuhan Aset Bank Banten ini berada pada posisi kedua dalam peer group BPD Seluruh Indonesia.

 

Namun demikian, meskipun kami masih mengalami kerugian, pasca kesuksesan PUT VII kami terus akan membenahi segala permasalahan warisan dari bank sebelumnya dibarengi dengan ekspansi kredit yang sehat serta perolehan dana murah dari nasabah. Adapun Rencana Penggunaan Dana hasil PUT VII ini 65% akan kami gunakan untuk ekspansi kredit dan 35% untuk penguatan struktur  keuangan/pengembangan teknologi, ujar Agus.

 

Namun, rasa optimisme tinggi tengah membuncah dalam manajemen baru ini.  Potensi-potensi yang ada di wilayah Banten telah masuk dalam radar bisnis perseroan. Ditambah lagi prospek ekonomi Indonesia saat ini yang terus menunjukan tren positif pasca pandemi dan diyakini bahwa pada kuartal  IV- 2021 perekonomian akan jauh lebih baik lagi.

 

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten atas dasar harga berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp 163,78 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/y-o-y) PDRB Provinsi Banten tumbuh 8,95%. Pada triwulan II-2020 PDRB Provinsi Banten sempat mencapai mencapai Rp 146,72 atau terkontraksi -7,40%.

 

Capaian perekonomian itu seiring dengan capaian realisasi investasi di Provinsi Banten pada semester I 2021 yang mencapai Rp 31,423 triliun atau 61,24% dari target tahun 2021 sebesar Rp 51,30 triliun. 

 

Jika triwulan II-2021 dibanding dengan triwulan I-2021 (q to q), PDRB Provinsi Banten tumbuh 0,27%. Pada triwulan I-2021, PDRB Provinsi Banten masih mencapai Rp 162,34 triliun atau terkontraksi -0,44%.  Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 41,34%. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Net Ekspor tumbuh 92,41%, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 6,24% dan Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,88 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan I-2021 terhadap triwulan II-2021, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,03 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 15,20 persen.

 

Ekonomi Banten semester I-2021 terhadap semester I-2020 tumbuh sebesar 4,05 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 14,16 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Net Ekspor sebesar 26,42 persen. Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada Triwulan II-2021, Provinsi Banten memberikan kontribusi PDRB sebesar 6,75%. Provinsi DKI Jakarta memberikan 29,74%, kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 24,93%, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,63%.