EmitenNews.com – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) di bawah nahkoda barunya yang menjabat sejak disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang secara resmi menyetujui pengangkatan Agus Syabarrudin sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) tertanggal 26 April 2021. 

 

Agus yang saat ini tengah berjibaku untuk melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka membangun kembali Bank Banten (BEKS) untuk meraih kepercayaan stakeholder termasuk masyarakat, agar dapat segera mencapai kejayaan sepertinya sudah mulai menemui titik terang.

 

Hal itu bisa terlihat dari prospek kinerja yang cukup baik sejak jajaran manajemen baru itu melakukan pembenahan. Dari sisi Kredit yang diberikan tumbuh sebesar Rp724,54 miliar dari posisi bulan April 2021 sebesar Rp2,43 triliun menjadi Rp3,16 triliun hingga bulan September 2021 dan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga turun tumbuh sebesar Rp1,19 triliun dari posisi bulan April 2021 sebesar Rp2,52  triliun menjadi Rp. 3,72 triliun di bulan September 2021.

 

“Terkait dengan penyaluran kredit, bulan depan kami sudah siap mencairkan kredit UMKM sebesar +/- Rp. 400 miliar sebagai bentuk perwujudan salah satu misi kami yaitu mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat Banten. Selain itu kondisi likuiditas kami yang cukup likuid saat ini, kami pun sudah menawarkan kepada BPD-BPD untuk kerjasama asset buy dan dalam waktu dekat akan segera kami tindaklanjuti.” ujar Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin.

 

Secara aksi korporasi, Bank Banten (BEKS) telah menyelesaikan rangkaian aksi penambahan modal melalui pasar modal dengan skema rights issue. Perseroan berhasil meraup dana segar hingga Rp618 miliar dari 8 miliar saham baru yang terserap oleh investor publik. Seperti kita ketahui bahwa aksi korporasi BEKS itu tanpa pembeli siaga.

 

Adapun sang Nahkoda Anyar itu, Agus Syabarrudin menyatakan bahwa dana yang terhimpun pada PUT VII ini melampaui target yang diproyeksikan di dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank yang bertekad menjadi Jawara itu. BEKS resmi mendapat injeksi modal Rp 600 miliar, dimana perolehan ini naik 92,8 persen dibanding perolehan dana pada PUT VI sebelumnya.

 

“Ini membuktikan kenaikan pendanaan ini merupakan bentuk nyata kepercayaan investor terhadap Bank Banten untuk terus memacu kinerja perseroan agar dapat meraih laba dan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi Banten,” tegas Agus.

 

Kinerja kami sampai dengan bulan September 2021 cukup menggembirakan meskipun kami masih membukukan kerugian yang disebabkan pertumbuhan maupun ekspansi baru dimulai tepatnya bulan Juni 2021, satu bulan pasca pencabutan Bank Dalam Pengawasan oleh OJK. Keterlambatan ini karena kami terus menerus melakukan pendekatan baik kepada nasabah existing maupun kepada calon nasabah dalam rangka menumbuhkan kembali kepercayaan mereka kepada Bank Banten. ” Ungkap 

Agus.