EmitenNews.com - Emiten produksi dan distribusi pupuk NPK, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) akan membagi dividen Rp210,12 miliar. Alokasi dividen itu, sekitar 50 persen dari tabulasi laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp420 miliar. So, para investor akan menikmati setoran dividen tunai Rp41 per lembar. 

Selanjutnya, sisa 50 persen atau sekitar Rp210 miliar dari laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan alias retained earnings dengan alokasi penggunaan belum ditentukan. Keputusan itu sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Senin, 24 Juni 2024.

Dan, rincian jadwal pembagian dividen tunai perseroan menjadi sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 2 Juli 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 3 Juli 2024. Cum dividen pasar tunai pada 4 Juli 2024. 

Ex dividen pasar tunai pada Jumat, 5 Juli 2024. Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai alias recording date pada Kamis, 4 Juli 2024 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen alias pencairan dividen tunai dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2024.

Kebijakan pembagian dividen itu, bersandar pada data laporan keuangan per 31 Desember 2023. Di mana, sepanjang 2023, perseroan mencatat penjualan keseluruhan Rp4,463 triliun. Meroket 21 persen dari posisi sama edisi 2022 sejumlah Rp3,689 triliun. Selanjutnya, laba bersih perseroan meningkat 21 persen menjadi Rp420 miliar. 

Ir. Yahya Taufik, Direktur Utama perseroan mengaku selama 2023, sukses mencapai seluruh target produksi, target penjualan, mengendalikan biaya produksi, dan optimalisasi penggunaan modal kerja. Kepercayaan, dan dukungan berkelanjutan para pemegang saham menjadi kunci kesuksesan perseroan dalam memperluas cakrawala bisnis. 

Nah, melanjutkan langkah strategis peningkatan kapasitas produksi, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp287,56 miliar. Dana tersebut antara lain untuk pembelian lahan, pembangunan kantor pemasaran, dan penambahan line produksi. 

Yahya Taufik menambahkan, penyediaan sarana dan prasarana produksi secara memadai dapat diandalkan, merupakan salah satu strategi perseroan sekaligus menjadi faktor penentu pencapaian produktivitas tanaman. ”Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja, dan memberi nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya. (*)