Rencana pengembangan usaha EIF adalah dengan meningkatkan penjualan EIF melalui optimalisasi utilisasi kapasitas, mengembangkan portofolio produk baru, dan mengembangkan area dan channel penjualan EIF.

 

BEI juga mempertanyakan pertimbangan PYFA melakukan akuisisi atas saham EIF, mengingat EIF membukukan rugi bersih per 31 Desember 2021 dan 2020.

 

Menjawab hal itu, Nadia menjelaskan, alasan dilakukannya transaksi oleh Perseroan adalah untuk menciptakan sinergi dan dapat memperkuat strategi bisnis Perseroan dengan mendiversifikasi produk-produk yang dimiliki serta dapat memasuki segmen pasar yang baru yang bisa meningkatkan penyediaan produk-produk yang inovatif dan ikut berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia.

 

"Jika transaksi akuisisi saham EIF gagal dilakukan, maka Perseroan akan tetap mengeksplor investasi lainnya sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Pyridam Farma I Tahun 2022," tegas Nadia.