Semua Tentang GOTO! Market Cap, Investor Ritel, Greenshoe Hingga Dampaknya Bagi BEI
EmitenNews.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumpulkan total dana sebesar Rp15,8 triliun (USD1,1 miliar), terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp13,7 triliun (USD954,7 juta) dari penawaran umum saham melalui IPO, serta menghimpun dana sebesar Rp2,1 triliun (USD146,3 juta) melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe).
Dengan memperkuat sinergi serta memperbesar skala bisnis ekosistemnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berada dalam posisi yang baik untuk terus bertumbuh. Hal itu dikatakan CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, Senin (11/4).
Andre menyampaikan bahwa nilai transaksi bruto (gross transaction value atau GTV) proforma sebesar Rp414,2 triliun (USD28,8 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Sementara, pendapatan bruto proforma sebesar Rp15,1 triliun (USD1 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Jumlah pesanan proforma sebesar sekitar 2 miliar pesanan untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
Menurut Andre, hal itu didukung oleh lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) secara proforma, per 30 September 2021. Kemudian pada periode tersebut tercatat lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, dan lebih dari 14 juta pedagang terdaftar per 30 September 2021.
Indonesia adalah ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) lebih dari Rp14,4 kuadriliun (USD1 triliun) atau 35,2% dari PDB Asia Tenggara, dengan populasi 274 juta jiwa, yang menjadikannya negara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia. Indonesia dan Asia Tenggara memiliki populasi muda dan sangat melek teknologi dengan daya beli yang terus meningkat, yang akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini.
Meningkatnya permintaan terhadap seluruh layanan yang disediakan ekosistem GoTo, kata Andre didorong dengan meningkatnya adopsi digital oleh konsumen di seluruh Asia Tenggara, telah menjadi dasar bagi kinerja keuangan yang kuat yang ditunjukkan oleh Perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
"Nilai GTV proforma GoTo telah menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate atau CAGR) sebesar 46% antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan tahunan (year-on-year atau YoY) sebesar 62% antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021. Pendapatan bruto proforma menunjukkan CAGR sebesar 56% antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan YoY sebesar 55% antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021,"ucapnya.
PT Ajaib Sekuritas Asia mencatat partisipasi investor ritel dalam IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil meraih rekor tertinggi di sejarah pasar modal Indonesia. Direktur Ajaib Sekuritas Asia Anna Lora mengatakan pemesanan GoTo melalui aplikasi Ajaib mencapai lebih dari 150 ribu investor.
"Ajaib meraih rekor baru perusahaan dengan jumlah pemesanan IPO GOTO lebih dari 150 ribu investor di aplikasi Ajaib. Angka pencapaian ini mencapai lebih dari 2 kali lipat dari rekor IPO sebelumnya," tambah Anna dalam keterangan tertulis, Sennin (11/4/2022).
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M