Sepanjang 2022 Kemenperin Cetak Ribuan Wirausaha Baru dan 88 Startup Berbasis Teknologi
EmitenNews.com - Hingga Desember 2022, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) telah mencetak ribuan wirausaha baru dan menumbuhkan 88 industri kecil menengah (IKM) startup berbasis teknologi.
Capaian itu diperoleh melalui program Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry, Bali Creative Industry Center (BCIC) dengan program Creative Business Incubator (CBI), serta Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki yang dilaksanakan oleh Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.
“Di tahun 2022 tercatat sebanyak 88 IKM startup. Ini meningkat dibandingkan tahun 2021 hanya 54 IKM startup,” ungkap Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Rabu (4/1).
Sebagai contoh, melalui program Indonesia Food Inovation(IFI), pelaku IKM pangan binaan Ditjen IKMA, CV Nusantara Jaya Foodberhasil melalukan inovasi melalui teknologi untuk menjaga kesegaran serta memperpanjang umur simpan produk singkong dan tetap memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor. Walhasil, produk tersebut dapat diekspor ke Curacao di Kepulauan Karibia dan juga ke beberapa negara di Eropa.
Ada pula IKM yang bersinar di program Startup4Industrylantaran dapat memenuhi kebutuhan IKM dalam mengintegrasikan mesin, seperti memodifikasi mesin produksi manual menjadi otomatis, sehingga mampu menciptakan produk baru dengan lebih efisien dan nilai tambah yang lebih tinggi. Startup bernamaEngineering Solution ini membuat mesin portioning yang terdiri dari dua unit mesin, yaitu unit screw dan unit conveyor yang dapat mempercepat proses dosing, efisiensi tenaga kerja, otomasi proses produksi, dan mengurangi biaya operasional IKM.
“Semakin banyak IKM yang mengaplikasikan teknologi dalam proses produksinya, tentu akan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensinya, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian,” tutur Reni.
Pada tahun 2022, Ditjen IKMA telah meluncurkan “Startup4industry Mart” sebagai pusat layanan Startup4industry untuk industri dan masyarakat yang mencari solusi atau teknologi dari startup Indonesia. Layanan yang dapat diakses melalui www.startup4industry.idini dapat menjadi rujukan bagi pelaku industri dan masyarakat yang mencari solusi atau layanan teknologi, serta mendokumentasikan track record (profiling) solusi startup tools untuk memasifkan promosi solusi atau layanan yang diberikan oleh startup.
Untuk pelatihan bagi pelaku IKM kreatif, Ditjen IKMA memiliki BCIC dengan programnya CBI, yang menjadi inkubator bagi IKM kreatif bidang kriya dan fesyen. Di dalam CBI, peserta dilatih mengembangkan bisnisnya (scalling up). Setelah pelaksanaan coaching terhadap 18 tenant atau wirausaha tahun 2021, Ditjen IKMA mendapatkan adanya peningkatan omset IKM sebesar 2-3 kali lipat.
“Ditjen IKMA juga konsisten membantu para pelaku IKM atau startup alas kaki dan produk kulit untuk mengembangkan usahanya dengan memfasilitasi mereka di bidang manajemen dan kompetensi teknis. Sehingga mereka juga dapat lebih mandiri dan menjadi sustainable entrepeneur,” pungkas Reni.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha