EmitenNews.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, Selasa (29/4) melakukan inspeksi Rumah Susun (rusun) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dari inspeksi tersebut diketahui dari 10 tower rusun yang selesai dibangun pada 2022 hingga saat ini hanya 5 tower yang dihuni sehingga merugikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pembangunan Rusun KITB ini tidak matang dan tidak sesuai perencanaan. Apalagi Rusun ini selesai dibangun pada 2022 tapi 5 dari 10 tower belum di huni sehingga merugikan APBN," ujar Menteri PKP yang akrab disapa Ara.

Maruarar kemudian berupaya mencari solusi dan mengetahui pokok permasalahan belum optimalnya penghunian Rusun KITB dengan langsung menemui Direktur Utama PT. KITB Ngurah Wirawan, Bupati Batang M Faiz Kurniawan, Plt. Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Jawa III, Antin Julianti dan Kepala Satker Penyediaan Perumahan Jateng, Enfy Diana Dewi.

Selain itu, Ia juga mengecek langsung kondisi unit Rusun yang sudah dihuni oleh pekerja industri di Tower Lima, sejumlah fasilitas umum, hingga ke Tower Enam untuk melihat unit Rusun yang direnovasi oleh perusahaan dari Taiwan yakni PT. Yih Quan Footware sebagai tempat tinggal para pekerjanya baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari pengecekan itu, Maruarar meyatakan ada spesifikasi bangunan yang tidak sesuai karena ada perubahan peruntukkan penghuni, sehingga pengelola harus merenovasi ulang unit melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggunakan APBN.

Selain itu, banyak tower hunian yang berubah peruntukkan dari hunian untuk pekerja konstruksi menjadi pekerja industri

"Saya akan menurunkan tim untuk mempelajari dimana letak ketidaksesuaian perencanaannya. Saya ingin lihat hukum ditegakkan dan jika ada dugaan korupsi akan kita sikat aja dan jangan ragu termasuk jika ada staf saya yang bekerja tidak sesuai peraturan segera laporkan," katanya.

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah, Enfy Diana Dewi menjelaskan, pembangunan 10 tower Rusun untuk pekerja di KITB Batang telah selesai pada tahun 2022 lalu. Pihaknya juga telah melakukan serah terima dan serah kelola aset Rusun ke pihak Danareksa sebagai pengelola Rusun.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak pengelola agar Rusun ini bisa segera dihuni," tandasnya.

Direktur Utama PT. KITB, Ngurah Wirawan mengaku bahwa saat ini pihaknya terus mendorong penghunian Rusun bagi para pekerja dan akan mempermudah investor yang akan berinvestasi di KITB.

"Saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang beroperasi di KITB dan memanfaatkan Rusun. Ke depan masih ada tujuh perusahaan yang sedang membangun perusahaannya di KITB dan kami optimis akan lebih banyak Rusun yang akan terhuni," tandas Ngurah Wirawan.(*)