EmitenNews.com - Pemerintah terus mewaspadai lonjakan kasus infeksi virus Corona. Untuk itu pemerintah mulai menyiapkan skema penyuntikan dosis ketiga vaksin virus corona (Covid-19) pada Januari 2022. Dosis ketiga atau booster diberikan kepada warga yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Booster vaksin Covid-19 ini akan diberikan lewat dua skema. Khusus bagi penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan masyarakat yang bukan PBI.


Dalam jumpa pers daring dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/12/2021), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, upaya penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Kebijakan tersebut akan diumumkan selekas mungkin sebelum penyuntikan dilaksanakan.


"Bapak Presiden juga minta kegiatan booster vaksinasi dipersiapkan bulan Januari 2022," kata Airlangga Hartarto, yang juga Koordinator Pelaksanaan PPKM Luar Jawa-Bali.


Airlangga menyampaikan booster vaksin Covid-19 akan diberikan lewat dua skema. Pemerintah akan menyiapkan vaksinasi khusus bagi penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.


Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan skema bagi masyarakat yang bukan PBI. Sejauh ini, menurut Airlangga Hartarto, pemerintah belum memastikan terkait booster vaksin Covid-19 berbayar atau gratis.


"Kami akan finalkan terkait vaksin berbasis PBI dan non-PBI. Ini akan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Airlangga.


Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyuntik vaksin Covid-19 secara gratis bagi 181,5 juta orang penduduk. Keputusan itu diambil untuk menuntaskan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19.


Target itu kemudian bertambah menjadi lebih dari 200 juta penduduk setelah vaksinasi diperluas ke usia remaja dan anak. Pemerintah menargetkan penyuntikan rampung akhir 2021.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (6/12/2021), mengumumkan kasus Covid-19 bertambah 130 orang, atau lebih kecil dari tambahan Ahad (5/12/2021) yang mencapai 196 penderita.


Dengan tambahan 130 orang penderita baru itu, sampai Senin ini, total kasus infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia menjadi 4.257.815 orang. ***