EmitenNews.com - Tanda-tandanya harga bakar minyak (BBM) segera naik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah mengisaratkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan skema alternatif terkait harga BBM.


"Skemanya pemerintah sudah siapkan beberapa alternatif. Dalam waktu dekat kita akan laporkan ke Bapak Presiden," kata Airlangga di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah memberi sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM karena pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite pada tingkat harga seperti saat ini.


Isyarat kenaikan juga terbaca dari Bank Indonesia (BI). Rapat Dewan Gubernur BI Selasa kemarin juga memutuskan kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin dari 3,50% ke level 3,75%. Kenaikan ini di luar ekspektasi pasar, mengingat BI sudah setahun lebih mempertahankan suku bunga acuan di angka 3,50%.


Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kenaikan ini merupakan langkah preemptive dan forward looking untuk menjangkar ekspektasi inflasi inti akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan volatile food.


Namun Menko Perekonomian belum mengungkapkan skema dan skenario kenaikan harga BBM, khususnya solar dan pertalite yang disiapkan pemerintah. "Pengumuman menunggu dari skenario yang diambil nanti," ungkap Airlangga.


Pada 2022, diketahui pemerintah mematok subsidi BBM Rp502,4 triliun yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.


Saat ini subsidi pertalite hanya tersisa 6 juta kiloliter dari 23 juta kiloliter subsidi yang disepakati hingga akhir 2022.(fj)