EmitenNews.com - Gerah juga PDI Perjuangan atas perilaku menteri, terutama yang dinilai tidak serius pada tugas pokoknya. Politikus PDIP Junimart Girsang meminta para menteri fokus bekerja membantu presiden dan tidak genit berkeliling mencari dukungan demi kepentingan Pilpres 2024. Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini memang tidak menyebut nama, tetapi kemungkinan sasarannya, salah satunya ke Menteri BUMN Erick Thohir.


"Kalau jadi menteri itu pembantu presiden bekerjalah untuk membantu presiden, jangan memanfaatkan potensi dan fasilitas menteri untuk melakukan hal yang genit," kata Junimart Girsang kepada pers, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2022).


Menurut Junimart Girsang, tidak seharusnya menteri berlagak seolah sudah menjadi presiden. "Kan mereka dipilih presiden ya kerja untuk presiden dong, masih ada presiden kok ecek-ecek (pura-pura) jadi presiden."


Dalam pandangan Junimart, menteri yang tidak bekerja sesuai tupoksi itu. Di antaranya, kata loyalis Ketua DPR Puan Maharani ini, berkeliling pesantren selayaknya tokoh agama atau ustaz. "Kalau kerja sebagai tupoksi tidak apa. Kan kita bisa lihat apakah dia ustaz selama ini misalnya, selama ini pernah enggak jadi ketua panitia, kok tiba-tiba menjadi ketua panitia."


Seperti diketahui Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-100 tahun pada 2023. Pada Kamis (5/5/2022), Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu, memohon doa restu para ulama se-Pasuruan Raya, Jawa Timur agar dapat menjalankan amanah sebagai Ketua HUT NU ke-100 tahun.


“Mohon doa dan restu dari para kyai, ulama, dan santri agar persiapan agenda kita berjalan lancar,” kata Erick Thohir dalam sebuah acara, di Gedung Gradika, Pasuruan, Kamis (5/5/2022).


Erick juga meminta doa dan dukungan dari para ulama agar senantiasa amanah dan menjadi teladan dalam memimpin Kementerian BUMN yang memberikan manfaat nyata untuk rakyat. “Saya mengajak seluruh keluarga besar pesantren untuk bersama merawat keharmonisan antar umat, mengikat kembali simpul-simpul silaturahmi demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia.”


Dalam silaturahim dengan para ulama itu, Menteri Erick berkomitmen menjadikan pondok pesantren sebagai mercusuar peradaban dan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi umat melalui kerja sama dengan BUMN. Program itu di antaranya, BUMNU (Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama), program Santripreneur dan Santri Magang di BUMN.


Lainnya, program Makmur dan program vokasi melalui tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) di 15 pesantren sebagai percontohan. Selanjutnya program beasiswa pendidikan S1-S2 yang dapat diikuti guru dan pengajar di pesantren.


“Jika solidaritasnya sudah terjalin kuat, Insya Allah pesantren siap menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umat,” kata Erick Thohir. ***