EmitenNews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan investasi di sektor migas pada tahun 2024 ini mencapai 16,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp261,72 triliun.


"Outlook investasi untuk 2024 adalah 16,1 miliar dolar, itu meningkat 18 persen dari 2023," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis.


Proyeksi SKK Migas tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan capaian 2023 yang mencapai 13,7 miliar dolar AS atau Rp222,70 triliun. Angka tersebut meningkat 13 persen dibanding dengan realisasi 2022 dan lebih tinggi 5 persen dari long term plan (LTP) serta di atas tren investasi E&P Global.


Lebih lanjut, dalam paparannya Dwi menerangkan bahwa sampai Mei 2024, realisasi investasi hulu migas telah mencapai 4,33 miliar dolar AS atau Rp70,38 triliun.


Pertamina Group berkontribusi hingga 54 persen dari total investasi hulu migas 2024, sedangkan sisanya berasal dari kontraktor kerja sama (KKKS) lainnya sebesar 37 persen.


Pada Januari 2024, Dwi mengatakan bahwa terus meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia dalam delapan tahun terakhir menunjukkan bahwa upaya-upaya pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi telah mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melirik sektor hulu migas.


"Kami bersyukur selain melalui program kerja yang masif dan agresif, pelaksanaan transformasi hulu migas sesuai rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 berjalan dengan baik, yang hasilnya dapat terlihat dengan semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun di tengah munculnya tantangan baru, yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih," ucap Dwi.(*)