EmitenNews.com - Giliran vila liar di kawasan wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk ditertibkan. Sukses membongkar ratusan toko semipermanen dan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) ke Rest Area Gunung Mas, Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu kini mengincar vila liar.

Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (2/7/2024), Asmawa Tosepu memastikan pihaknya akan melakukan penertiban kawasan wisata Puncak, sesuai perintah Gubernur Jawa Barat untuk menegakkan aturan.

"Satu-per satu, pasti ditertibkan. Perintah Pak Gubernur jelas tegakkan aturan, dan selagi saya masih jadi penjabat di Bogor saya akan menegakkan itu. Saya akan menjadikan hukum itu sebagai panglima," kata Asmawa Tosepu, di Cibinong,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (30/6/2024).

Untuk penegakan aturan itu, Pemkab Bogor sudah memegang data mengenai jumlah bangunan yang dinyatakan melanggar atau pun tidak mengantongi izin. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten  Bogor akan melakukan penertiban secara bertahap. Pasalnya,  jumlah vila, dan bangunan liar lumayan banyak.

"Personel kita tidak cukup banyak untuk langsung menyelesaikan semuanya. Secara bertahap, saya akan ikuti mekanismenya, aturannya tahapannya akan saya ikuti itu," ujar Asmawa Tosepu.

Pj. Bupati Bogor tersebut dengan tegas menggusur dan memindahkan PKL di kawasan wisata  Puncak, meski mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Asmawa memastikan, perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di kawasan wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke  Rest Area Gunung Mas.

Untuk itu, Pemkab  Bogor telah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pedagang, termasuk menggratiskan biaya retribusi selama enam bulan ke depan. Pengelola Rest Area Gunung Mas PT Sayaga Wisata bahkan sedang mengintegrasikan pintu keluar masuk Agro Wisata Gunung Mas dengan rest area, agar para pedagang ramai dikunjungi wisatawan.

Pemkab  Bogor juga menggratiskan biaya parkir bagi kendaraan wisatawan yang keluar masuk Rest Area Gunung Mas. Asmawa menilai, sistem parkir berbayar yang diterapkan sejak Rest Area Gunung Mas beroperasi pada medio 2023 sebagai salah satu penyebab sepi pengunjung. ***