Surplus Sektor Usaha Lebih Tinggi dengan Bisnis Hijau, Ini Penjelasan Ekonom Celios
Ilustrasi ajakan ke bisnis hijau ramah lingkungan. dok. Lindungi Hutan.
EmitenNews.com - Para pengusaha beralihlah ke bisnis hijau, dan ramah lingkungan. Sektor usaha bisa memiliki dampak ke surplus nasional yang lebih tinggi bila bertransisi ke bisnis hijau. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, surplus dapat meningkat dari Rp44,7 triliun dengan struktur ekonomi ekstraktif menjadi Rp127,1 triliun dengan ekonomi hijau.
“Dari ekonomi ekstraktif dan kotor, surplus usahanya relatif kecil. Tapi, kalau bergeser ke sektor yang lebih bersih, seperti ekonomi sirkular dan transisi energi, keuntungan bagi pengusaha bisa mencapai Rp1.517 triliun," kata Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat Launching Policy Brief Greenpeace Indonesia dan CELIOS: Nasib Transisi Ekonomi Hijau di Tahun Politik, di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Peningkatan surplus tersebut disebabkan munculnya berbagai industri baru dari ekonomi sirkular dan transisi energi. Sejumlah sektor yang merasakan dampak signifikan dari transisi ekonomi hijau, di antaranya pertanian, kehutanan, dan perikanan; industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas; konstruksi; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, surplus dapat meningkat dari Rp44,7 triliun dengan struktur ekonomi ekstraktif menjadi Rp127,1 triliun dengan ekonomi hijau.
Lalu, industri pengolahan dapat mencetak lonjakan surplus dari Rp132,9 triliun menjadi Rp267,7 triliun, pengadaan listrik dan gas naik dari Rp25,5 triliun menjadi Rp100,2 triliun, kemudian konstruksi naik dari Rp21,1 triliun menjadi Rp142,2 triliun.
Untuk sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, peningkatan yang diasumsikan yakni dari Rp78,7 triliun menjadi Rp159 triliun.
Menurut Bhima Yudhistira, kalau pengusaha tidak mendukung transisi ke ekonomi hijau dan tetap menggunakan energi fosil, mereka akan kehilangan surplus usaha yang sangat besar. ***
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru