Suspensi KJEN Dicabut, Saham IOTF Dalam Pengawasan BEI

Gambar emiten KJEN
EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka suspensi dan mengizinkan saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) untuk kembali diperdagangkan mulai sesi I pada Jumat (27/12).
Dalam keterbukaan informasi publik, BEI menjelaskan bahwa pembukaan suspensi dilakukan setelah melalui proses monitoring yang ketat. Sebelumnya, suspensi saham KJEN diberlakukan pada sesi I perdagangan 24 Desember 2024 di pasar reguler dan pasar tunai.
Suspensi ini bertujuan memberikan waktu kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi mereka berdasarkan informasi yang tersedia.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," ujar BEI dalam keterangannya, Selasa (24/12).
Sementara itu, BEI menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) karena pola transaksi yang tidak biasa. Namun, BEI menegaskan bahwa status UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan pasar modal.
BEI sedang mencermati pola transaksi saham IOTF secara mendalam. Investor diimbau untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi dari Bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi yang belum mendapatkan persetujuan RUPS.
"Investor juga disarankan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," tambah BEI.
Sepanjang sepekan terakhir, harga saham IOTF naik 3,55% menjadi Rp146 per lembar. Sedangkan harga saham KJEN melonjak signifikan, yaitu sebesar 51,28% menjadi Rp177 per lembar.
Related News

Laba Asuransi Jasindo Rp70 Miliar, Naik Sampai 549 Persen

Melejit 12 Persen, JTPE 2024 Toreh Laba Rp253,67 Miliar

Tambah Muatan, Advance Serok 10 Juta Saham NINE Rp134 per Lembar

Simak! Berikut Jadwal Dividen JPFA Rp70 per Helai

Cair 30 April 2025, Ini Rentetan Jadwal Dividen AVIA Rp11 per LembarĀ

Abaikan Dividen, Komisaris Ini Lego 5 Juta Saham BBNI