EmitenNews.com - Sentul City (BKSL) per 31 Maret 2024 mengemas rugi Rp108,06 miliar. Bengkak 4478 persen dari episode sama tahun lalu tekor Rp2,36 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar menjadi Rp0,64 dari sebelumnya Rp0,02. 

Pendapatan bersih Rp81,73 miliar, anjlok 41 persen dari edisi sama tahun lalu Rp140,14 miliar. Beban pokok pendapatan Rp39,87 miliar, turun tipis dari posisi sama tahun lalu Rp40,51 miliar. Laba kotor tercatat Rp41,85 miliar, merosot 57 persen dari fase sama tahun lalu Rp99,63 miliar. 

Beban penjualan Rp17,23 miliar, bengkak dari Rp10,19 miliar. Beban umum dan administrasi Rp48,68 miliar, bengkak dari Rp44,94 miliar. Beban pajak final Rp997,53 juta, susut dari Rp2,40 miliar. Pendapatan operasi lainnya Rp3,63 miliar, berkurang drastis dari sebelumnya Rp23,33 miliar. 

Beban operasi lainnya Rp22,01 miliar, bengkak dari Rp9,54 miliar. Rugi usaha Rp43,44 miliar, ambles 177 persen dari sebelumnya untung Rp55,88 miliar. Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi Rp2,52 miliar, anjlok dari laba Rp4,21 miliar. Pendapatan keuangan Rp262,07 juta, turun dari Rp1 miliar. 

Beban keuangan Rp63,85 miliar, bengkak tipis dari Rp59,09 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp109,56 miliar, bengkak 1809 persen dari laba Rp6,41 miliar. Beban pajak penghasilan nihil dari sebelumnya Rp222,78 juta. Rugi bersih tahun berjalan Rp109,56 miliar, longsor 1752 persen dari laba Rp6,63 miliar. 

Total ekuitas tercatat senilai Rp15,03 triliun, turun tipis dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp15,14 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp4,92 triliun, mengalami koreksi dari akhir 2023 sebesar Rp4,74 triliun. Total aset terakumulasi sebesar Rp19,95 triliun, mengalami lonjakan dari episode akhir tahun sebelumnya senilai Rp19,88 triliun. (*)