Menurut laporan tersebut, investor dari kelompok milenial dan gen Z diprediksi akan terus mendominasi, sejalan dengan kesadaran akan perencanaan keuangan. 

 

Sementara itu, meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan di kalangan generasi muda membuat anak muda cenderung mencari investasi yang mendukung proyek hijau yang berkelanjutan.

 

Awal November 2023, pemerintah merilis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel Green Sukuk yang menjadi edisi Sukuk Tabungan seri 011 (ST011). Green Sukuk merupakan instrumen pendanaan untuk mendukung proyek-proyek hijau yang berkontribusi pada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta Sustainable Development Goals (SDGs). 

 

Sebagai bagian dari perbankan nasional, BCA menjadi salah satu mitra distribusi. Seperti diketahui, Indonesia menjadi benchmark bagi negara lain yang ingin menerbitkan green sukuk. Hal ini karena, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menerbitkan green sukuk.

 

Sejak pertama kali diterbitkan hingga Senin (21/11), jumlah pemesanan ST011 di BCA telah mencapai Rp3 triliun dengan komposisi lebih dari 69% pemesanan pada tenor 2 tahun. Hal ini sejalan dengan penerbitan SBSN sebelumnya, yakni tenor pendek cenderung lebih diminati oleh investor. 

 

Pemesanan ST011 dapat dilakukan dengan mudah melalui fitur Welma di aplikasi myBCA dan website KlikBCA Individu. Selain transaksi investasi, masyarakat juga dapat melakukan transaksi perbankan di dalam aplikasi myBCA.

 

"Kehadiran BCA sebagai mitra distribusi ST011 merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pembangunan nasional. Hal tersebut sejalan dengan komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environment, social, and governance (ESG)," pungkas Yovvy. (Eko Hilman). ***