Kegiatan penanaman pohon di lahan kritis merupakan bentuk nyata upaya BRI dalam mendorong pemulihan dan pelestarian ekosistem berkelanjutan melalui beragam kegiatan. Mulai dari penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pendataan kondisi perkembangan tanaman selama tiga tahun. 

 

Selain memiliki kontribusi terhadap lingkungan, program ini juga memberikan dampak sosial berupa kegiatan pemberdayaan kepada kelompok tani. Lainnya, mendorong ekonomi anggota kelompok dengan adanya tambahan pendapatan bagi petani. 

 

"Kami sangat berterima kasih karena sangat terbantu dengan program ini. Kami berharap semua bibit unggul yang diterima bisa dipanen dengan hasil yang nantinya dapat membantu ekonomi masyarakat. Dengan bantuan bibit unggul, ini tentunya sangat membantu kami dalam pengelolaan area hutan," kata Komang. 

 

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata BRI dalam membantu Pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis. Antara lain bencana banjir, longsor dan kekeringan, selain berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

 

Saat ini Indonesia menghadapi kenyataan memprihatinkan atas 14 juta lahan kritis yang disebabkan degradasi lahan. Di antaranya, berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi karena aktivitas illegal logging, kebakaran hutan atau alih fungsi hutan.

 

“Penanaman pohon produktif diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam tersebut mendapat perawatan dan pendampingan sehingga pada akhirnya bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok,” imbuh Catur.

 

Sebagai informasi, BRI Menanam Grow & Green sebelumnya sukses dengan berbagai aksi penanaman pohon. Antara lain, 10.000 bibit Mangrove di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, penanaman 2.500 bibit Durian di Berau, Kalimantan Timur.

 

Lainnya, penanaman 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu dan penanaman 2.500 bibit pohon yang terdiri atas bibit Kopi, Pinus dan Aren di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kemudian, kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. ***